Lalu perjalanan membagi konsentrasinya. Tidak hanya jalan yang terbelah menjadi empat, pilihan kemana ia hendak menuju. Tetapi setiap jalan itu juga terbias pertentangan hati yang pelik dihidupnya. Empat masalah yang bersatu dan bergotong royong menggoyangkan prinsipnya sebagaiĀ manusia. Sisi Tuhan, Sisi kewajiban, Sisi pertanggungjawaban, dan Sisi bagaimana ia melihat sisi-sisi yang lain. Satu sisi, beribu tanya membentuk satu jalan. Dia menoleh ke belakang. Dia tak hendak kembali kejalan yang telah tercetak dengan langkah kakinya sendiri.
KEMBALI KE ARTIKEL