Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Ketika "Gelar" Berbanding Terbalik dengan "Moral"

14 Agustus 2014   18:45 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:33 42 1
Percuma berpendidikan tinggi, tetapi tidak memiliki pemahaman yang benar tentang hidup.

Mungkin itu kalimat pertama yang pantas diberikan kepada orang-orang yang terlena dengan hartanya, gelarnya, dan tahtanya.

Banyak orang yang memandang bahwa pendidikan merupakan gerbang awal untuk memahami apa yang terjadi dalam hidup.

Tapi ternyata, masih banyak orang diluar sana yang mengaku paling pintar, mengerti segala seluk beluk tentang hidup, menganggap bahwa dialah yang paling benar diantara berjuta-juta orang di dunia ini.

Tidak dipungkiri, ketika seseorang sudah mendapatkan semua yang dia mau, terkadang dia melupakan dari mana dia berasal.

Mereka memandang orang lain tidak jauh lebih baik dari dirinya dan tidak akan pernah bisa menandinginya.

Padahal, pepatah memang dengan gamblang dan jelas mengatakan "Diatas langit masih ada langit"

Mereka memandang hidupnya paling sempurna, sehingga dengan gampangnya mereka merendahkan orang lain yang tampaknya jauh dibawah dia. Mungkin dalam hal pendidikan atau financial, mereka menang.

Namun tidak berarti moral mereka jauh lebih baik dengan orang yang direndahkannya.

Kadang susah memahami apa yang mereka cari di dunia ini ketika semuanya sudah mereka dapatkan, apakah mereka ingin membawa semua yang ada di dunia ini kedalam liang kubur mereka????

Mungkin mereka tidak memikirkan sampai kesana, tapi apa yang mereka lakukan seakan-akan tidak ingin kehilangan sedikitpun apa yang sudah mereka dapatkan di dunia ini.

Alih-alih ingin berbagi dengan orang lain yang membutuhkan, tapi sebenarnya bukan itu yang mereka inginkan.

Hanya pengakuan yang ingin didapatkan dari orang lain bahwa dia mampu dan melebihi orang lain di sekitarnya.

Maka dari itu, sebenarnya bukan gelar atau kehormatan yang kita cari di dunia ini, melainkan bagaimana kita bisa memahami hidup ini menggunakan moral yang menjunjung tinggi kesedeharhanaan.

Everything can happen. Nothing impossible. Tidak ada yang pernah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Bisa jadi orang yang direndah-rendahkan akan menjadi orang yang jauh melampaui mereka yang selalu memandang dirinya paling "wah".

Ketika Allah sudah berkehendak dan tak ada satupun makhluk yang bisa menghalanginya, maka yang mustahil bagi manusia, itu tidak mustahil bagi-NYA.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun