Kulangkahkan kakiku melewati tengah lapangan basket yang masih tercium aroma cat barunya. He..he.. Ya, lapangan basket yang sangat luas itu memang menjadi satu-satunya akses untuk semua murid menuju ke kelas setelah mereka memarkirkan motor atau sepeda mereka. Belum juga sampai pada garis tepi lapangan basket, tanganku ditarik oleh seseorang dan aku pun merasa kaget dan sontak aku membalikkan tubuhku ke belakang. Ya, tentunya untuk melihat siapa yang pagi-pagi begini berani mengagetkanku dengan menarik tangan kananku. Moodku yang awalnya enak dan baik tiba-tiba berubah seratus delapan puluh derajat. Kubalikkan tubuhku dengan cepat dan tak lain tak bukan dia adalah orang spesial dalam hidupku, “untuk saat ini” ada di depanku. Pagi-pagi begini lagi. Seperti dapet energi tambahan.
“Eh, bang, kenapa? Kok pagi – pagi begini dah di sekolah? Tumben amat! Anak – anak kelas tiga juga pada berangkat?,” kataku