Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Tergusurnya Ibukota Kebudayaan dari Hatiku

22 Februari 2016   12:17 Diperbarui: 22 Februari 2016   12:51 54 0
Saat ini mendengar kata jogja menimbulkan sensasi luar biasa bagiku yang pernah sekolah dan kuliah di sana dan kini terhempas nasib di sudut ibukota republik ini. Sejak tahun 1988 hingga 1998, praktis waktuku banyak menetap di jogja, menyusuri jalan-jalannya, makan di warung-warungnya, dan bersenandung bersama irama budayanya yang khas dan hangat. 15 tahun di Jakarta tetap membuatku merasa menjadi bagian dari Jogja-ku. Apalagi hampir tiap hari bertegur sapa dengan teman SMA dan rekan kuliah di grup wa yang obrolannya sangat ‘Jogja’.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun