Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Manusia Langka

5 Desember 2012   00:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:11 241 0
kita tentu sering mendengar orang berkomentar tentang sesuatu yang jarang ia temui dalam kehidupannya sehari-hari , lalu dia berkata "Emang ada yang kayak gitu?" " aahh.. seribu satu yang kayak gitu" , "hari gini yang kayak gituan cuma ada dalam dongeng"....

atau jangan-jangan anda sendiri yang pernah berkomentar seperti itu? ahh.. payah :P





Dikisah kan ada seorang pemuda yang mau menikahi wanita tidak dari paras wajahnya, tidak pula dari garis keturunannya, bukan pula dari harta dan kedudukannya, melainkan dari bagus nya agama dan akhlaknya, lantas kita langsung meluncurkan komentar perdana, "hari gini emang ada?"

Dikisah kan pula ada seorang wanita, yang shaliha .  bagus agamanya indah akhlaknya. Tanpa aba-aba kita pun langsung berkomentar "zaman udah edan, emang masih ada ya cewek model begetoan??"

Seolah di mata kita sudah tidak ada lagi orang baik di dunia ini, seolah era ini hanya diisi oleh manusia-manusia berjiwa bejat, tak ada lagi manusia yang taat pad perintah Tuhan-Nya , tak ada lagi manusia yang ingat ada langit diatas langit, masih ada hidup setelah hidup, masih ada manusia-manusia yang mencari kebahagiaan hakiki bukan kebahagiaan duniawi semata yang orang jahat pun bisa mendapatkannya.

Mungkin kah ketika kita bertanya "masih ada kah?" tersebut kita tidak menyadari ada satu tuntutan dalam diri untuk "menjadi" , bukan sekedar bertanya? Lihat saja dilapangan.. ketika seseorang menyadari jumlah orang istimewa disuatu tempat berjumlah sedikit atau bahkan tidak ada, maka kita akan menjadikan itu sebagai peluang untuk "menjadi" yang tidak ada atau yang sedikit tersebut bukan??

Ketika di suatu tempat tidak ada orang jujur, maka seharusnya kita termotivasiuntuk menjadi orang jujur, bukan malah ikut-ikutan menjadi penipu, lalu berkata " emang ada orang jujur hari gini?" . Kalau saja anda bisa menjadi salah satu orang jujur di tempat tersebut, saya yakin bukan pertanyaan itu yang akan anda lontarkan, melainkan sebuah jawaban "Masih ada, dan akan menjadi masih banyak jika yang bertanya pun ikut menjadi salah satunya"

Jangan hoby bertanya masih adakah, tapi mulai lah menjadi sosok yang sering ditanya masih adakah tersebut. Jangan hanya hoby mencela dan menghina pejabat atau orang lain karena  kejelekan-kejelekan mereka, lalu berkomentar"Semua pejabat sama aja, tukang korupsi" , lalu bagaimana dengan anda sendiri? Apakah anda sudah menjadi jiwa yang jujur ada pekerjaan anda sendiri??

Banyak yang bertanya  masih adakah, tapi sedikit yang tergerak untuk menjadi sosok istimewa yang dianggap langka. Jika setiap yang bertanya mulai menjadi apa yang ditanya, maka ketika ada lagi yang bertanya masih adakah? akan ada jawaban yang membanggakan.. yaitu "MASIH BANYAK" karena banyaknya orang yang dulu bertanya , telah menjadi sosok istimewa yang pernah mereka pertanyakan keberadaannya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun