Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Pelayanan PDAM Kota Bogor Bikin Naik Darah

11 Maret 2013   06:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:59 680 0

Bogor, 11/03/2013.Bayar Air di PDAM Kota Bogor jadi Naik Darah.

Bulan kemarin saya bayar air PDAM naik 2 x lipat, masa bulan sekarang naik lagi hampir 4 x lipat? tanya saya dalam hati di loket pembayaran PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Kota Bogor di Jalan Siliwangi.

Bulan Januari pembayaran sekitar Rp.40.000,- bulan Februari seingat saya naik jadi Rp.80.000,- an, pagi tadi, saya bayar di kasir Rp.150.000,- lebih. Tarifnya naik atau volume pemakaian air di rumah saya yang naik? Sampai bengkak bayarnya. Kecuali ada kebocoran.

“Harganya naik Pak?” tanya saya pada kasir penasaran. Ketus saja jawabnya “Dari Tahun Kemarin sudah naik Pak!”. Karena saya (dianggap) banyak tanya, kasir menyuruh saya untuk menanyakannya ke bagian pelanggan saja (Customer).

Antri sebentar dikursi pelanggan, kemudian saya menemui bagian pelanggan “Kok saya bayar air, jauh amat naiknya? 3x lipat lebih dari bulan sebelumnya”.

Setelah melihat tanda bukti pembayaran saya tadi, beliau bertanya “Meterannya berapa?” Wah mana saya tahu angka meterannya, saya tidak pernah mencatatnya.

“Loh kan ada petugas PDAM yag harusnya mencatatnya Bu?”, tanya saya balik. Seperti petugas PLN yang selalu datang mencatat meteran listrik di rumah.

“Ini volume rata-rata Pak. Bukan pemakaian air Bapak sebenarnya” jelasnya. “Jadi saya tanya angka meteran Bapak di rumah berapa? Petugas kami kebetulan belum mencatatnya” tambahnya.

Jadi kenapa saya harus bayar besar begitu?... kalau ini bukan pemakaian sebenarnya, hanya pemakaian rata-rata. “Supaya tidak menumpuk Pak!” kata beliau.

Saya kan bayar tiap bulan, kalau dirata-ratakan pemakain air dirumah juga tidak mungkin bayarnya jadi bengkak begitu, kecuali ada kebocoran keran atau pipa. Ini rata-rata dari mana? Rata-rata se RT, sekomplek, apa sekota Bogor?.

Selisih pembayaran akan kami kembalikan, kalau ada perbedaan angka real dengan rata-rata, jelasnya. Loh bulan-bulan kemarin tidak pernah dikembalikan. Kenapa juga tidak pernah diinformasikan perihal seperti ini ke saya sebagai pelanggan. “Kamiberitahukan bagi pemakai diatas 100 m3” jawabnya.

Sementara pemakaian air di rumah saya hanya 15 m3, (berdasarkan bukti pembayaran bulan Januari 2013), dan bulan ini dirata-ratakan naik 3 x lipat lebih jadi 50 m3 (angka dalambukti pembayaran Maret 2013), saya hanya rumah tangga kecil, bukan industri. Harusnya diberitahukan juga. Karena saya masih banyak bertanya, akhirnya bagian pelanggan ini, menemui kasir dan meminta dibatalkan saja pembayaran yang telah saya bayarkan tadi, dan beliau meminta saya untuk mencatat dulu meteran air di rumah.

Bagaimana ini pelayanan kepada pelanggan PDAM Kota Bogor? Padahal saya baca di moto yang tertera pada Kalender 2013 PDAM, tertulis “Handal dalam Pekerjaan, Prima dalam Pelayanan” saya bingung maksudnya, kok beda dengan prakteknya.

Sehabis bayar air di PDAM yang kemudian dibatalkan itu, saya langsung ke kantor Telkom untuk bayar telphone kantor dan rekening listrik. Di sisi kanan depan Gedung Telkom terpampang spanduk besar bertuliskan “MEMANJAKAN PELANGGAN”.

Bukan maksud membedakan, ketika masuk dan keluar gedung, satpam memberikan senyum dan mengucapkan terima kasih pada pengunjung. Begitu pula kasir.

Tidak ada lonjakan-lonjakan harga dari bulan-bulan sebelumnya, semua normal baik telphone dan tagihan listrik, kalaupun ada beda paling di angka seribuan yang wajar. Bahkan tagihan telphone bulan ini turun 4 x lipat lebih.

Maka kondisi demikian menjadi kegeraman saya dengan pelayanan di PDAM Kota Bogor hari ini. Bukan bayarnya saja yang naik, tapi bikin ‘darah naik’ juga (mengecewakan pelanggan).

Besok saya harus ke PDAM lagi untuk memberikan data meteran real di Box PAM yang terpasang di rumah. Petugasnya kemana?...Pelanggannya kok disuruh mencatat sendiri.

---- (Inal Lubis) ----

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun