Alya kesal. Entah bagaimana awalnya, ia hanya berdua terjebak di dalam lift yang macet itu. Bersama Dimas, cowok yang dibencinya.
Alya mengomel entah kepada siapa. Kepada Dimas ia tak sedikitpun menyapa. Tapi cowok itu tahu diri dan senyum saja. Tombol darurat sudah dipencet tujuh kali.
Dua jam saling diam, akhirnya Dimas mengeluarkan komputer tabletnya, menyodorkan kepada Alya. Cowok itu berusaha membuka pintu, sementara tablet dipegang Alya.
“Apa passwordnya?” Layar belum terbuka.
Dimas tersenyum. “U-N-T-U-K-M-U-A-L-Y-A,” jawabnya.
Heran, lalu perempuan itu akhirnya tersipu malu. Alya tak menyangka. Betapa Dimas menyukainya sedalam itu. Mereka dibebaskan pukul tiga, tapi Alya jadi ingin lebih lama.
============
*Nah, yang ini akhirnya tepat 10o kata. He he ....
Hasil latihan fiksi kilat lainnya: