Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana

Surat Tak Terkirim (47)

2 Desember 2011   13:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:55 108 0
(SEBELUMNYA....)

Satria berlari sekencang mungkin. Map itu terselip di bawah ketiaknya. Tasnya terguncang-guncang saat langkahnya bergantian menapaki trotoar jalan kota itu. Ia sama sekali tak melihat ke belakang. Di depannya, ia bisa melihat keramaian yang bisa ia manfaatkan. Setelah beberapa kali berbelok, ia tiba di sebuah pasar seni yang mulai ramai.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun