Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe Artikel Utama

Suara Iwan Fals di Depan Mata

13 Mei 2011   12:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:45 1838 2
[caption id="attachment_109299" align="aligncenter" width="640" caption="Iwan Fals saat melantunkan "Batas Tak Berbatas" di Gala Primer film "Batas" di Epicentrum Kuningan, Jakarta 12 Mei 2011. (Keana)"][/caption] Dari perhelatan Gala Primer Film "Batas" yang digarap Marcela Zalianty dkk melalui rumah produksi barunya Keana Production di Epicentrum Kuningan, Jakarta 12 Mei 2011, satu hal yang membuat saya berdecak kagum adalah mendengar dan melihat langsung suara emas sang legenda Iwan Fals. Begitu acara dilanjutkan, pembawa acara menyebut kata-kata "Kita sambut, the legend, Iwan Fals!" Sontak tepuk tangan meriah yang belum terdengar sejak awal acara, pecah. Memang, karisma musik Iwan Fals yang terbangun selama beberapa dekade membuatnya pantas disebut legenda. Saat naik ke panggung pun, Iwan Fals masih nyaman dengan senyum khasnya dan menyampaikan terima kasih kepada semua yang menyambutnya. Sungguh bernilai tinggi. Lagu yang dinyanyikan malam itu adalah "Batas Tak Berbatas", lagu terbaru yang sekaligus menjadi lagu tema film "Batas". Begitu Iwan Fals tertunduk ke arah jari-jarinya yang mulai memetik satu-dua senar gitarnya, suasana langsung hening, lalu tepuk tangan kembali pecah, lalu hening lagi. Saya paling suka Iwan Fals menyanyikan lagu dengan musik akustik, karena benar-benar menampakkan karakter suaranya yang ringan namun sangat menyentuh. Lagu ini pun seluruhnya diiringi oleh petikan gitar akustik Sang Legenda sendiri, sangat syahdu, belum lagi karena memang liriknya sangat menyentuh. Lirik ini diciptakan oleh salah satu pencetus ide cerita "Batas", Slamet Raharjo Djarot. Saat Iwan Fals tak senyum lagi, bibirnya mulai melukis nada, lalu keningnya mengkerut seperti biasa. Berikut lirik yang indah itu:

Sendiri menanti pagi Setitik embun bergantung di ujung daun Sang dara melamun Mimpi menelan matahari Reff : Suci embun segar perawan Bergaun cahaya Melintas batas Ambisi dan kenyataan Melambung tinggi, jauh Ke alam impian Bridge: Dimana sungai dan pepohonan Berkelindan menganyam kehidupan Jejak telah dilangkahkan Seribu kehendak harus terlahirkan Urai jerat keangkuhan Melepas belenggu Rasa tahu berlebihan Reff: Memang gaun ini mesti berganti Cahaya tak lagi menyilaukan Dan menjelma menjadi pelurus hati Kini sang dara menyanyi lagi Bridge: Tak lagi dia mau merasa sepi Tak lagi dia mau merasa sendiri Segar perawan berdandan Atas cermin bercahaya kenyataan Mimpi indah adalah Fatamorgana Walau samar cakrawala Adalah kenyataan Tampak jauh untuk ditempuh Tapi itulah batas Dari kehendak manusia yang tak berbatas Oooh  hmmmmm.... Reff : Suci embun segar perawan Bergaun cahaya Melintas batas ambisi dan kenyataan Melambung tinggi, jauh Ke alam impian Bridge: Dimana sungai dan pepohonan Berkelindan menganyam kehidupan Dimana sungai dan pepohonan Berkelindan menganyam kehidupan
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun