Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy

Mengapa Mood Berubah?

24 Maret 2011   08:58 Diperbarui: 4 April 2017   16:41 7018 3
  1. Konsumsi Alkohol - Dalam tingkat konsumsi yang berlebihan, efek aktif alkohol menyerang beberapa organ tubuh, termasuk otak. Bahkan, beberapa kasus memperlihatkan bahwa bahkan pada tingkat eksesif rendah alkohol bisa mengubah suasana emosi manusia. Hal ini berlaku dalam dua arti, mengarah ke mood positif ataupun negatif.
  2. Depresi - Dalam kebanyakan kasus, perasaan sedih dalam waktu yang lama bisa memicu depresi, yang merupakan penyakit mental. Depresi ini bisa dialami semua orang, termasuk Ibu yang baru melahirkan (postpartum depression). Itulah mengapa, perubahan suasana hati secara tiba-tiba (moody) seringkali dialami oleh Ibu barumelahirkan.
  3. Premenstrual Syndome - Ini menjelaskan sama pada poin 2, yaitu siklus menstruasi yang terjadi pada wanita. Itulah mengapa seringkali seorang pria berhati-hati menghadapi pasangannya yang sedang dalam fase menstruasi.
  4. Diabetes - Meskipun jarang dijumpai, akan tetapi gejala perubahan mood juga bisa dialami oleh orang yang menderita diabetes. Catatan medis menjelaskan bahwa perubahan mood sangat berkaitan dengan ketidakseimbangan insulin, yaitu  hormon yg dibentuk dalam pankreas yg mengendalikan kadar gula dalam darah.
  5. Narkoba - Yang satu ini tidak perlu dijelaskan lagi alasannya, karena publik sudah mengakui efek negatif dari penyalahgunaan obat-obatan. Gejala-gejala yang timbul akibat dari efek obat-obatan adalah lesu, kehilangan kemampuan konsentrasi, kegelisahan, bahkan rasa gemetar. Orangtua diharapkan memperhatikan gejala-gejala ini sejak dini pada anak-anaknya.
  6. Kafein berlebihan - Memang, kafein dikenal sebagai stimulan ringan yang mampu menyebabkan seseorang membangkitkan energinya, semangat, serta kejernihan pikiran. Akan tetapi, pada tingkat konsumsi yang berlebihan kafein (yang biasanya dikonsumsi dalam kopi) dapat juga memicu sikap lekas marah, kegelisahan, serta perubahan mood.
  7. Program Pengobatan - Dalam beberapa kasus seperti pengobatan penyakit jantung, bagi pasien seringkali mengalami efek samping berupa gejala depresi dan kelesuan. Juga, beberapa pengobatan penyakit asma bisa memicu rasa gugup dan gelisah. Bahkan, beberapa rekam medis menunjukkan bahwa pemberian vitamin bisa mengubah emosi pasien. Itulah mengapa sangat diperlukan kerjasana optimal oleh para dokter dan perawat rumah sakit untuk membantu pasien menstabilkan suasana hatinya.
  8. Menopause - Banyak wanita mengalami perubahan mood karena telah memasuki masa menopause. Beberapa gejala moody ini lebih disebabkan kesadarannya tentang dirinya yang memasuki titik balik dalam hidup, juga terkait produktivitas. Meski begitu, bisa juga moody disebabkan gejala alami berupa perubahan hormon.
  9. Siklus tidur tidak teratur - Penyebab satu ini sangat erat kaitannya dengan beberapa penyebab lain di atas. Siklus tidur yang buruk akibat fase kerja, penyakit, atau insomnia sudah banyak terbukti mempengarui terbentuknya suasana hati yang berubah-ubah.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun