[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Ilustrasi (bestlaunches.com)"][/caption] Sebuah laporan menyebutkan bahwa hampir seperempat dari keseluruhan konten pada lalu lintas web seluruh dunia telah dibajak. Setengah dari itu diunduh oleh publik dari layanan
peer-to-peer aplikasi
sharing BitTorrent. Data ini dihasilkan dari riset yang dipayungi oleh NBC Universal yang saat ini dimiliki Comcast, perusahaan penyedia layanan internet
broadband berbasis di Amerika Serikat, akhir Januari lalu. Sebesar 23,8 persen dari keseluruhan konten lalu lintasĀ internet dunia yang diproduksi dengan legal dan hak cipta telah diunduh atau diunggah secara ilegal. Setengah dari itu atau sekitar 11 persen diunduh melalui situs BitTorrent, sebuah sumber pertukaran data internet, secara gratis maupun berbayar antar-pengguna. Sekitar 5 persen pengguna memanfaatkan celah di fitur
cyberlocker atau berbagi file gratis, dan
video streaming. Kebanyakan dari data yang diunduh tersebut berupa musik, film, atau acara televisi. Sementara itu, di Amerika Serikat pembajakan file berbagi gratis seperti pada
Rapidshare dan
Megaupload menyumbang andil sekitar 2 persen dan 1,5 persen dari semua lalu lintas data internet. Pada akhir Januari lalu mesin pencari terbesar
Google pun sudah menghapus BitTorrent dari daftar situs yang bisa dicari melalui fitur
auto-complete-nya. Petinggi Google menyebutkan bahwa perusahaannya pantas melakukan evaluasi ulang dan mengambil keputusan tepat untuk melindungi industri data di dunia. Laporan tersebut ditulis oleh David Price, Kepala Intelijen Pembajakan di Envisional, sebuah perusahaan konsultan internet asal Inggris yang membidangi pembajakan
online dalam acara yang diadakan oleh Information Technology and Innovation Foundation. Pihak industri hiburan AS pun sudah mendesak pembuat kebijakan di Wahington agar lebih tegas menyikapi hal ini. [] Sumber:
Politico.
KEMBALI KE ARTIKEL