Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Mutiara dari H.O.S. Cokroaminoto

6 Agustus 2010   12:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:15 8410 0
[caption id="attachment_217888" align="alignright" width="209" caption="Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto (wikipedia)"][/caption] Tepat hari ini lebih dari dua abad yang lalu, tepatnya pada tahun 1882, Haji Oemar Said Cokroaminoto lahir sebagai bakal tokoh pergerakan yang pada akhirnya dikenal sebagai pendiri Sarikat Islam, sebuah organisasi pergerakan yang berteguh prinsip pada kebangsaan dan agama. HOS Cokroaminoto sohor dengan kata mutiaranya yang sangat menginspirasi, "Setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar-pintar siasat." Kalimat mutiara singkat itu pulalah yang berubah menjadi obat jiwa pergerakan pemuda saat itu, tidak terkecuali tiga murid beliau yang saling berbeda aliran dan akhirnya menjadi legenda pergerakan nasional: Soekarno yang nasionalis, Semaun yang Sosialis/komunis, dan Kartosoewirjo yang agamis. Tjokroaminoto adalah anak kedua dari 12 bersaudara dari ayah bernama R.M. Tjokroamiseno, salah seorang pejabat pemerintahan pada saat itu. Kakeknya, R.M. Adipati Tjokronegoro, pernah juga menjabat sebagai bupati Ponorogo. Kata mutiara itu menggambarkan suasana perjuangan Indonesia yang saat itu membutuhkan tiga jiwa dan kemampuan pada diri seseorang untuk mempertahankan dan membangun negaranya Indonesia. Sekilas Sarikat Islam Sebagai pimpinan Sarikat Islam, HOS dikenal dengan kebijakan-kebijakannya yang tegas namun bersahaja. Kemampuannya berdagang menjadikannya seorang guru yang disegani karena mengetahui tatakrama dengan budaya yang beragam. Pergerakan SI yang pada awalnya sebagai bentuk protes atas para pedagang asing yang tergabung sebagai Sarekat Dagang Islam yang oleh HOS dianggap sebagai organisasi yang terlalu mementingkan perdagangan tanpa mengambil daya tawar pada bidang politik. Dan pada akhirnya tahun 1912 SID berubah menjadi Sarekat Islam. Adapun tujuan-tujuan pokoknya antara lain:

  1. Mengembangkan jiwa dagang.
  2. Membantu anggota-anggota yang mengalami kesulitan dalam bidang usaha.
  3. Memajukan pengajaran dan semua usaha yang mempercepat naiknya derajat rakyat.
  4. Memperbaiki pendapat-pendapat yang keliru mengenai agama Islam.
  5. Hidup menurut perintah agama.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun