Sekitar bulan Januari lalu saya mendapat sebuah pesan masuk di Facebook yang berisi nomor ponsel pribadi seseorang. Nomor itu ditawarkan untuk saya simpan dan “pakai jika sewaktu-waktu Mas membutuhkan”. Foto pengirimnya berpose sedemikian rupa menyerupai erotisme perempuan, tetapi diperagakan oleh laki-laki. Semburat senyum ramah dan tanpa embel-embel manipulasi foto menunjukkan keseriusan.