Banyak dari kalangan orang menganggap pendidikan itu adalah kebutuhan hidupnya. Tapi, apakah hal tersebut berlaku pada semua orang? Pada realitanya, tak sedikit pula orang yang acuh tak acuh mengenai pendidikan. Ada yang karena faktor dalam diri pribadi, ataupun karena faktor yang menghambat proses seseorang dalam meraih pendidikan.
Setiap orang punya alasannya masing-masing mengapa sampai tak memperoleh pendidikan. Salah satu kasus yang sudah merajalela yaitu faktor ekonomi. Banyak orang terhambat karena permasalahan tersebut. Antara pihak yang dimaksud dan pemerintah sendiri juga mempunyai jawaban masing-masing. Orang menyebut biaya sekolah mahal, peralatan dan cara menempuh pendidikan pun sulit, tapi pemerintah menjawab, sekarang sekolah digratiskan, tapi tetap saja buktinya masih banyak yang sulit mendapatkan pendidikan.
Nalurinya, semua kembali kepada niat dan dorongan kita pribadi. Rezeki bisa mengikuti, tapi niat itu tidak diberi ataupun dibeli. Banyak ditemukan pendapat orang menengah bawah yang mengatakan 'untuk makan saja susah, apalagi untuk sekolah' lalu memutuskan untuk mencari uang ketimbang mengurus pendidikan yang dianggap hanya menghabiskan uang saja, tanpa berpikir akan jadi apa kelak seseorang yang berpendidikan. Bisa saja mengubah tatanan ekonominya, bisa saja mengangkat derajat seluruh keluarganya, bisa juga memiliki ide-ide brilian demi kelangsungan hidupnya. Namanya rintangan selalu ada di setiap masalah, namanya keberanian harus diambil di setiap langkah.
Bagaimana dengan yang mampu mengayomi pendidikan tapi masih leha-leha? Kita beri contoh, semisal artis cilik atau remaja yang karirnya sedang melejit, apa orang-orang seperti itu sudah tak memerlukan pendidikan? Mari berpikir, uang tersedia, penggemar banyak, kepedulian didapatkan, kebanggaan dijunjungkan, mungkin ini terlalu frontal tapi semisal tatakrama tak dijaga atau otak tak memadai, terjari karena apa?
Kita bisa menghindari hal-hal seperti itu dengan berpendidikan bukan? Lagi pun, karir itu tak selalu diatas, roda kehidupan terus berputar, berpendidikan takkan membuat kita menyesal setelah mendapatkannya, tapi karir? Setelah dapat, antara melejit atau sirna, disanjung atau dilupakan.
Orang-orang berkarir yang berpikir sekolah dan pendidikan itu hanya formalitas kelulusan dan gelar juga karir yang lebih penting karena langsung terjun lapangan itu salah. Mengapa? Memangnya seseorang bisa meraih karir tanpa perlu 'bekal'? Tanpa attitude baik? Tanpa pemahaman yang baik?