Dalam kosmologi dan kebudayaan Jawa, Semar adalah tokoh wayang yang memiliki makna simbolis mendalam, khususnya dalam memahami hakikat kepemimpinan. Figur Semar, atau yang disebut juga Ismoyo, bukan hanya terkenal dalam pewayangan sebagai Punakawan atau pelayan setia bagi para ksatria, tetapi juga sebagai perwujudan kebijaksanaan dan keadilan yang menjadi pilar dalam pandangan hidup masyarakat Nusantara. Kepemimpinan dalam konteks Semar tidak hanya ditunjukkan oleh kemampuannya memimpin dengan ketulusan dan kerendahan hati, tetapi juga dengan integritas moral dan kemampuan menghadapi tantangan tanpa pamrih. Kepemimpinan yang dikaitkan dengan Semar, jika ditinjau dari aspek semiotik dan hermeneutis, mencerminkan sebuah diskursus mendalam yang tidak hanya berbicara tentang kekuatan fisik atau otoritas politik, tetapi juga menyangkut makna spiritual, etika, dan pengorbanan.
KEMBALI KE ARTIKEL