Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Berjuang di Tempat yang Tandus

21 Mei 2024   19:04 Diperbarui: 21 Mei 2024   19:07 60 2
Mengapa tinggal dalam kebisingan? Adakah timbangan yang seimbang? Senyap dan sepi! Apakah Rocky tak takut ditelan tanah tandus? Atau justru tenggelam di pulau yang raya.

Dunia yang penuh tirai kelam,
Mesti harum menyan dan penuh mantra dari para dewa.
Ah datang, dengar, lalu lihat wajah pucat burung di awan,
Bukankah harusnya mereka turun mengeratkan sarang di pohon yang rimbun? Apakah angin sudah tak dapat menerkanya?

Mana ada yang tahu.
Dunia sudah begini kan sejak itu?

Tumbuh sedikit demi sedikit tapi kau tahu tidak akan ada yang benar-benar menjadi bukit. Para pemuja cuma bernyanyi lagu merdeka; lantas apa mereka memahami arti kemerdekaan itu sendiri? Hoi, hoi, tutup saja gentong yang sudah tak berisi. Begini lebih baik, kan.

Memangnya siapa yang pernah berhasil berteman dengan seorang musuh? Bukannya musuh harus dimusnahkan, lah, ini, kok malah diberi makan sampai kenyang lalu lupa buat apa ia bertahan?

Selamat dari rekam jejak, selamat dari pohon pinus yang menjulang sebab di atasnya langit adalah teman sejalan. Tunggu saja sepuluh di tempat dan entah tempat apa yang akan di datang.


2024

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun