Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh pengetahuannya dinilai sebagai keadaan positif dan negative. Perasaan yang selalu bersifat subjektif karena adanya unsur penilaian yang biasanya menimbulkan suatu kehendak dalam kesadaran seorang individu. Kehendak tersebut bisa positif- artinya, individu tersebut ingin mendapatkan hal yang dirasakannya sebagai suatu yang akan memberikan kenikmatan kepadanya, atau juga bisa negatif- artinya, ia hendak menghindari hal yang dirasakannya sebagai hal yang akan membawa perasaan tidak nikmat kepadanya.
Max Scheler membagi perasaan dalam 4 golongan yaitu :
1. Perasaan Penginderaan
Yaitu perasaan yang berhubungan dengan penginderaan, missal rasa panas, dingin, sakit.
2. Perasaan Vital
Yaitu perasaan yang berhubungan dengan keadaan tubuh, missal rasa lesu, segar.
3. Perasaan Psikis
Yaitu persaan yang menyebabkan perubahan- perubahan psikis, missal rasa senang, sedih.
4. Perasaan Pribadi
Yaitu perasaan yang dialami secara pribadi, misal perasaan terasing.
I. Gangguan Emosi
Terdapat berbagai macam teori untuk menjelaskan sebab- musabab gangguan emosi antara lain :
a. Teori Lingkungan
Teori ini menganggap bahwa penyakit mental diakibatkan oleh berbagai kejadian yang menyebabkan timbulnya stress. Pandangan tersebut beranggapan bahwa kejadian ini sendiri adalah penyebab langsung dari ketegangan emosi.
Tekanan emosional baru bisa dihilangkan kalvu masalah penyebab ketegangan tersebut ditiadakan.
b. Teori Afektif
Menurut pandangan ini, bukan lingkungan yang menimbulkan gangguan, tetapi perasaan bawah sadar si anak. Masalah- masalah seperti ini sebagian besar tidak dihiraukan karena orang yakin bahwa masalah- masalah tersebut akan hilang secara berangsur- angsur dari benak segera sesudah yang tidak disadari dijadikan sadar dan kepada si anak diperlihatkan bagaimana ia telah menciptakan masalah- masalahnya sendiri tanpa mengetahuinya.
c. Teori Kognitif
Menurut teori ini, penderitaan mental tidak disebabkan langsung oleh masalah kita / perasaan bawah sadar kita, tetapi dari pendapat yang salah
dan irasional yang disadari maupun tidak disadari mengenai masalah yang kita hadapi.
Untuk mengembalikan keseimbangan emosi, kita hanya perlu mengidentifikasi ide- ide pada anak, kemudian melalui penggunaan logika yang ketat, kita memperlihatkan betapa tidak rasionalnya ide- ide tersebut, dan akhirnya dia didorong untuk berperilaku berlainan melalui sudut pengetahuan yang baru.
II. Agresi sebagai Reaksi Emosional
Sikap agresif adalah penggunaan hak sendiri dengan cara melanggar hak orang lain. Apabila pribadi yang agresif bertindak demi diri sendiri, dia melakukan hak itu dengan tidak menghina dan merendahkan orang lain.
Berkowit membedakan agresi dalam 2 macam yakni :
ü Agresi Instrumental ( instrumental aggression )
Yaitu agresi yang dilakukan oleh organisme / individu sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan tertentu.
ü Agresi Benci ( hostile aggression ) / agresi impulsive ( impulsive aggression )
Yaitu agresi yang dilakukan semata- mata sebagai pelampiasan keinginan untuk melukai atau menyakiti, atau agresi tanpa tujuan selain untuk menimbulkan efek kerusakan, kesakitan, atau kematian pada sasaran / korban.
Tujuan dari sikap agresi adalah kemenangan, dengan jalan apapun dan harganya mahal. Orang yang bersikap agresif jarang dikelilingi teman dan keluarga yang mencintainya.
III. Empati ( empathy )
Yaitu pemahaman pikiran- pikiran dan perasaan- perasaan orang lain dengan menempatkan diri dalam kerangka ke dalam pedoman psikologis orang tersebut, tanpa sungguh- sungguh merasakan apa yang dialami oleh orang yang bersangkutan.
IV. Aspek Emosi
ü Stimulus
ü Perasaan
ü Respons- respons internal
ü Pola- pola tingkah laku
V. Teori- teori Emosi
ü Teori Emosi Dua- Faktor Schachter- Singer
Dikenal sebagai teori klasik yang berorientasi pada rangsangan. Reaksi fisiologik dapat saja sama, tetapi jika rangsangannya berbeda akan menimbulkan hal yang berbeda.
ü Teori Emosi James- Lange
Emosi timbul setelah terjadinya reaksi psikologik. Emosi merupakan hasil persepsi seseorang terhadap perubahan- perubahan yang terjadi pada tubuh sebagai respons terhadap berbagai rangsangan yang datang dari luar.
ü Teori Emmergency Cannon
Dikemukakan oleh Walter B. Cannon. Teori ini menyebutkan bahwa karena gejolak emosi itu menyiapkan seseorang untuk mengatasi keadaan yang genting. Emosi ( sebagai pengalaman subjektif psikologik ) timbul bersama- sama dengan reaksi fisiologik. Emosi merupakan reaksi yang diberikan oleh individu dalam situasi emergency ( darurat ).
Beberapa pengertian Emosi :
- Menurut William James, emosi yaitu kecenderungan untuk memiliki perasaan yang khas bila berhadapan dengan objek tertentu dalam lingkungannya.
- Menurut Crow & Crow, emosi adalah suatu keadaan yang bergejolak pada diri individu yang berfungsi sebagai inner adjustment ( penyesuaian diri dalam ) terhadap lingkungan untuk mencapai kesejahteraan dan keselamatan individu.