Saya ingat hari ketika saya dihubungi untuk ikut main punk masuk desa. Hari itu saya mengiyakannya. Padahal saya tidak pandai berakting. Lebih gila lagi pada hari H saya berangkat tanpa tahu ceritanya seperti apa. Sampai di lokasi, sebuah lapangan di  dekat sebuah pondok pesantren, saya datang mengenakan baju biasa, sandal japit, dan tanpa dandan pula.Â
KEMBALI KE ARTIKEL