Penyalahgunaan narkoba, termasuk narkotika dan obat-obatan terlarang lainnya, merupakan masalah serius yang semakin hari semakin meningkat, baik dari segi jumlah kasus maupun tingkat keparahan dampaknya. Kasus-kasus penyalahgunaan ini terus berkembang di masyarakat, dan tren yang memprihatinkan adalah bahwa sebagian besar pengguna narkoba berasal dari kalangan muda. Generasi muda yang seharusnya menjadi penerus bangsa kerap menjadi sasaran utama dari peredaran dan penyalahgunaan narkoba, yang mengancam masa depan mereka dan potensi kontribusi positif mereka bagi masyarakat. Kasus penyalahgunaan narkoba di negara saat ini semakin hari semakin mengkhawatirkan, terbukti dengan adanya peningkatan signifikan jumlah pengguna narkoba, terutama di kalangan remaja. Pada fase usia remaja, individu berada dalam masa pencarian jati diri dan cenderung tertarik pada hal-hal baru yang dianggap menantang atau menarik, termasuk penggunaan narkoba. Di sisi lain, banyak remaja yang mengalami berbagai macam tekanan dalam hidupnya, baik dari lingkungan keluarga, sekolah, perkuliahan, atau pergaulan yang dapat membuat mereka rentan terhadap perasaan frustasi atau depresi. Dalam kondisi psikologis yang tidak stabil ini, narkoba kerap dianggap sebagai pelarian sementara untuk mengatasi beban emosional atau tekanan yang dirasakan. Akibatnya, banyak remaja yang tanpa sadar terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba, yang justru menambah masalah dan menimbulkan dampak negative yang merusak kesehatan fisik, mental, dan kehidupan sosial mereka. Dikhawatirkan bahwa dampak dari makin maraknya kasus penyalahgunaan narkoba akan mengarah pada fenomena “lost generation” atau hilangnya satu generasi. Istilah ini mengacu pada kemungkinan hilangnya potensi, produktivitas, dan kontribusi dari satu generasi yang terjebak dalam lingkaran ketergantungan narkoba.
KEMBALI KE ARTIKEL