Pada abad ke-21 ini, perubahan iklim telah menjelma sebagai ancaman kesehatan global. Menurut World Health Organization (WHO), perubahan iklim sendiri diartikan sebagai cuaca ekstrem yang dapat memengaruhi determinan sosial kesehatan, seperti ketersediaan makanan yang cukup, tempat tinggal yang layak, dan air minum yang aman untuk dikonsumsi. Hal yang lebih mencengangkan dari proyeksi WHO, antara tahun 2030 hingga 2050, perubahan iklim mampu menyebabkan sekitar 250.000 kematian tambahan tiap tahunnya akibat kekurangan gizi, malaria, diare, dan tekanan panas. Menilik dari sisi ekonomi, pada tahun 2030 kerugian langsung yang disebabkan oleh kerusakan kesehatan akibat perubahan iklim diestimasikan mencapai US$ 2 – 4 miliar per tahun.
KEMBALI KE ARTIKEL