Etika memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia, termasuk dalam dunia politik. Di tengah dinamika politik modern yang seringkali dipenuhi dengan tindakan yang tidak sesuai dengan norma etika, prinsip-prinsip etika politik menjadi semakin penting. Agama Islam sebenarnya Islam sesungguhnya telah mencakup semua aspek kehidupan manusia, bukan hanya menyentuh permasalahan individu tetapi juga masalah kenegaraan.Dalam konteks sistem pemerintahan, Islam tercermin dalam konsep kepemimpinan imamah, diatur secara jelas dalam siyasah dusturiyah, yang berkaitan dengan aturan mendasar tentang bentuk pemerintahan dan batasan kewenangannya, metode pemilihan kepala negara, batasan kewenangannya yang diperlukan untuk menjalankan kepentingan umat, serta penetapan hak yang wajib dipenuhi bagi individu dan kelompok, termasuk hubungan antara pemimpim(penguasa) dan rakyatnya. Pembagian kewenangan ini dapat dilihat pada masa 4 sahabat atau masa Khulafaur Rasyidin, kewenangan eksekutif berada di bawah kendali seorang khalifah, kekuasaan legislatif dikelola oleh Majelis Syuro', dan kekuasaan yudikatif dipegang oleh Qadhi atau hakim. Pada periode Khulafaur Rasyidin, khalifah yang pertama kali memegang kekuasaan eksekutif dalam negara Islam adalah Abu Bakar. Sementara itu, Majelis Syuro' yang berperan sebagai badan legislatif terdiri dari tokoh-tokoh kaum Anshar dan Muhajirin.
KEMBALI KE ARTIKEL