Terdapat misteri yang tak terpecahkan, sebuah teka-teki yang membingungkan.
Mereka hadir, raga mereka nyata, senyum mereka menghiasi wajah,
Tatapan mata mereka menyapa, namun hati mereka entah di mana.
Â
Seperti bayangan yang menari di balik tirai,
Mereka hadir, namun tak sepenuhnya nyata,
Seolah terbungkus dalam selubung misteri,
Hati mereka melayang, tak terikat oleh raga.
Â
Kau lihat mereka tertawa, namun di balik tawa itu,
Tersembunyi duka yang tak terucapkan,
Kau lihat mereka tersenyum, namun di balik senyum itu,
Tersembunyi kerinduan yang tak terobati.
Â
Mereka berjalan di bumi, namun pikiran mereka melayang,
Menjelajahi dunia lain, di mana hati mereka bersemayam.
Mereka berbisik, namun kata-kata mereka tak sampai,
Hati mereka terkurung, tak tersentuh oleh dunia.
Â
Seperti burung yang terkurung dalam sangkar emas,
Mereka bebas, namun terkekang oleh batasan,
Mereka memiliki segalanya, namun tak memiliki apa-apa,
Hati mereka terombang-ambing, tak berlabuh di mana pun.
Â
Di tengah keramaian, mereka terasa sepi,
Di tengah kebahagiaan, mereka terasa kosong,
Mereka hidup, namun tak sepenuhnya hidup,
Hati mereka tertinggal, di tempat yang tak terjamah.
Â
Mereka adalah makhluk paradoks,
Hadir namun tak sepenuhnya hadir,
Ada namun tak sepenuhnya ada,
Hati mereka tersembunyi, di balik tabir misteri.
Â
Mereka adalah manusia, dengan segala kerumitannya,
Dengan segala misteri yang tak terpecahkan,
Dengan segala teka-teki yang membingungkan,
Dengan segala paradoks yang tak terjelaskan.
Â
Kau lihat mereka di sekitarmu,
Namun hati mereka entah di mana,
Mereka adalah manusia, dengan segala kerumitannya,
Dengan segala misteri yang tak terpecahkan.