Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Hanya Teman

6 September 2024   08:35 Diperbarui: 6 September 2024   08:45 55 4
Kau, di pelukannya, sebuah lukisan yang tak kumiliki,
Namun, jantungku berdebar, sebuah kemarahan yang tak berhak.
Kau, di matanya, sebuah mentari yang tak pernah padam,
Namun, bayanganku, hanya debu yang tak pernah terlihat.
 
Aku, di sisimu, hanya bayangan yang tak kau lihat,
Harapan pun terlarang, hanya mimpi yang tak pernah terkabul.
Kau, di ujung telepon, tak pernah terbersit namaku,
Hatiku teriris, tertekan, di akhir pekan yang sunyi.
 
Kau, di setiap senyumnya, sebuah melodi yang tak pernah kusentuh,
Namun, di setiap tangismu, aku hanya bisa terdiam.
Kau, di setiap langkahnya, sebuah petualangan yang tak pernah kutemui,
Namun, di setiap langkahku, bayangmu selalu menuntun.
 
Kau, tak perlu tahu, apa yang membuatku merana,
Rasa ini, terpendam, di balik senyum yang tak terlukis.
Kau, tak perlu tahu, apa yang membuatku terluka,
Rasa ini, terpendam, di balik kata-kata yang tak terucap.
 
Aku, hanya teman, sebuah peran yang tak pernah kuinginkan,
Namun, di setiap langkah, bayangmu selalu menuntun.
Aku, hanya teman, sebuah peran yang tak pernah kumimpikan,
Namun, di setiap mimpi, wajahmu selalu terbayang.
 
Kau, di setiap cerita, sebuah bintang yang tak pernah redup,
Namun, aku, hanya debu yang tak pernah tercatat.
Kau, di setiap langkah, sebuah cahaya yang tak pernah padam,
Namun, aku, hanya bayangan yang tak pernah terlihat.
 
Aku, hanya teman, sebuah peran yang tak pernah kuharapkan,
Namun, di setiap harapan, namamu selalu terukir.
Aku, hanya teman, sebuah peran yang tak pernah kuingini,
Namun, di setiap keinginan, bayangmu selalu menyapa.
 
Kau, di setiap mimpi, sebuah surga yang tak pernah kugapai,
Namun, di setiap mimpi, aku hanya bisa merindu.
Kau, di setiap langkah, sebuah tujuan yang tak pernah kucari,
Namun, di setiap langkah, aku hanya bisa menanti.
 
Aku, hanya teman, sebuah peran yang tak pernah kuharapkan,
Namun, di setiap harapan, namamu selalu terukir.
Aku, hanya teman, sebuah peran yang tak pernah kuingini,
Namun, di setiap keinginan, bayangmu selalu menyapa.
 
Di setiap senja, aku hanya bisa menatap langit,
Mencari bayangmu di antara jutaan bintang.
Di setiap malam, aku hanya bisa berbaring di ranjang,
Mencari namamu di antara jutaan mimpi.
 
Aku, hanya teman, sebuah peran yang tak pernah kuharapkan,
Namun, di setiap harapan, namamu selalu terukir.
Aku, hanya teman, sebuah peran yang tak pernah kuingini,
Namun, di setiap keinginan, bayangmu selalu menyapa.
 
Hanya teman, sebuah peran yang tak pernah kuharapkan,
Namun, di setiap harapan, namamu selalu terukir.
Hanya teman, sebuah peran yang tak pernah kuingini,
Namun, di setiap keinginan, bayangmu selalu menyapa.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun