Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Ketegaran yang Rapuh

7 Agustus 2024   08:08 Diperbarui: 7 Agustus 2024   08:10 80 4
Di dalam setiap manusia, terdapat ladang-ladang luka yang tak terlihat oleh mata kasar. Mereka menyimpan rahasia-rahasia yang dalam, terpendam dalam lipatan hati yang rapuh. Ada tipe orang yang memilih untuk berpura-pura menjadi kuat, menyembunyikan kelemahan di balik tirai kekuatan yang mereka bangun. Mereka menatap dunia dengan mata tegar, namun dalam hati mereka terdapat kepedihan yang tak terucap, kepedihan yang hanya mereka dan langit malam yang sunyi yang tahu.
 
Setiap langkah yang diambil, setiap kata yang terucap, adalah upaya untuk menyembunyikan luka-luka yang menganga dalam diri. Mereka menjadi ahli dalam menyimpan rahasia, menyimpan luka-luka yang terpendam dalam lipatan hati yang rapuh. Ketika matahari terbenam dan malam mulai menjelang, mereka merenung dalam kesunyian, merenung akan segala luka yang masih membekas dalam diri mereka.
 
Di balik tirai kekuatan yang mereka bangun, terdapat kelemahan yang merintih dalam sunyi. Mereka menari di atas panggung kehidupan, mempertontonkan ketegaran yang palsu, agar tak terlihat rapuh di mata dunia luar. Namun, dalam kesendirian malam yang sunyi, mereka meratapi luka-luka yang tak kunjung sembuh, meratapi kelemahan yang tak terungkap.
 
Setiap detik, setiap hembusan angin, adalah pengingat akan luka-luka yang masih membekas dalam diri. Mereka berjalan dengan langkah tegar, namun beban luka-luka yang mereka pikul terasa begitu berat. Mereka adalah penjaga rahasia, penjaga luka-luka yang tak ingin terbongkar, dalam upaya untuk tetap tegar di tengah badai kehidupan yang tak kenal belas kasihan.
 
Dalam kesunyian malam yang sunyi, mereka menangis dalam diam, melepaskan beban yang terlalu berat untuk mereka pikul. Mereka menjerit dalam kehampaan, mencari pelukan yang tak pernah datang. Mereka adalah pahlawan yang tak pernah diakui, pahlawan dalam kegelapan yang tak kunjung reda.
 
Di balik tirai kekuatan palsu, terdapat jiwa yang rapuh, terdapat hati yang terluka. Mereka adalah manusia-manusia yang berusaha bertahan dalam badai, berusaha tersenyum meski hati mereka terluka. Mereka adalah penjaga luka-luka yang tak kunjung sembuh, penjaga rahasia yang tak ingin terungkap. Mereka adalah manusia-manusia tegar di balik kesunyian malam yang sunyi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun