Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Jokowi dan Ahok Punya Toko Baju Kotak-kotak di Singapura? (CDS 12)

19 September 2012   11:06 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:14 1738 3

Singapura, negeri tetangga yang selalu ramai dengan turis dari penjuru dunia termasuk dari Indonesia yang terkenal sangat hobi berbelanja. Tidaklah mengherankan kalau kita sempat berjalan-jalan di pusat perbelanjaan di sekitar Orchard Road, Bugis, ataupun tempat lainya selalu dengan mudah bertemu orang Indonesia.

Perjalanan saya kali ini dimulai di sekitar Singapore River ketika jam sudah menunjukan sekitar pukul 6 sore. Di sini, kita dapat melihat kesibukan penduduk Singapura yang sedang duduk-duduk santai sambil melihat perahu-perahu yang sedang berlayar di sungai yang bersih dengan latar belakang pencakar langit kota Singapura,

Selain itu, kita juga dapat menyaksikan banyaknya orang yang berolahraga sore dengan sekedar berjoggingria di sepanjang tepian sungai dan juga melintasi Cavenaugh Bridge yang dibangun pada pertengahan abad ke 19.Beberapa patung dan hiasan juga menambah riangnya suasana.

Tempat ini memang merupakan sebagaian kota tua Singapura yang kalau dibandingkan dengan kota tua Jakarta sebenarnya masih kalah tua nilai sejarahnya. Namun yang membedakan adalah pengelolaannya yang manis dan cerdas sehingga tempat ini tetap hidup sepanjang siang dan malam dengan rumah-rumah toko khas Cina yang dijadikan restoran atau pun tempat hiburan malam di sekitar Boat Quay.

Selain itu, di sekitar Fuillerton Hotel, juga sedang sibuk dan berhias untuk menyambut balapan mobil Formula satu yang diadakan pada malam hari dan menurut berita merupakan satu-satunya balapan terhebat yang diselenggarakan ketika matahari sudah tenggelam dan jalan-jalan di pusat kota Singapura dihiasi gemerlapan lampu yang sangat indah. Pada saat balapan ini, Singapura kian ramai dikunjungi wisatawan mancanegara dan hotel-hotel pun ramai-ramai menaikan tarifnya.

Dari tempat ini saya kemudian berjalan santain menuju stasiun MRT Raffles Place dan kemudian naik jalur East West menuju Bugis.Hanya perlu waktu sekitar 5 menit untuk sampai disini karena MRT menembus terowongan bawah tanah dan bebas kemacetan lalu lintas.

Kawasan Bugis selalu ramai di sore dan malam hari. Pertokoan Bugis Junction sendiri memadukan kawasan rumah toko model Cina dengan sentuhna modern. Dari Bugis Junction, saya melewati jembatan di atas Victoria Street yang juga difungsikan sebagai pertokoan. Mirip dengan yang ada di kawasan Glodok dan Pasar Baru, kecuali kerapihannya.

Berjalan-jalan di tempat ini pun tidak terlalu berbeda dengan tempat perbelanjaan lain di SIngapura.Akan tetapi saya tiba-tiba tertarik dengan sebuah toko dimana sekilas biasa saja. Namun ketika saya dekati ternyata di toko ini hampir semua barang yang dipamerkan adalah baju kotak-kotak dengan lengan panjang dalam berbagai kombinasi corak dan warna.

Berdasarkan brosurnya ada lebih dari 150 kombinasi corak dan rancangan yang semuanya benar-benar kotak-kotak. Bahkan banyak yang sangat mirip dengan baju kotak-kotak yang dipakai oleh calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang pada saat ini sedang bertarung di putaran final.

Secara kebetulan saya juga bertemu dengan beberapa orang pembeli baju kotak-kotak yang ternyata berasal dari Jakarta. “Untuk nyoblos tanggal 20 nanti” jawab mereka sambil tersenyum?

Siapa kira, Jokowi Ahok ternyata punya toko khusus baju kotak-kotak di Singapura.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun