Dalam suatu kesempatan, sekolah kami kedatangan orang India dalam rangka sebuah kunjungan non formal. Karena beliau secara kebetulan sedang ada acara di sebuah perguruan tinggi. Oleh teman saya, kesempatan seperti itu tak dilewatkan. Merasa memiliki sedikit waktu, berkunjunglah di sekolah kami.
Kebetulan beliau adalah seorang teknik. Dipertemukanlah beliau dengan siswa kami, untuk memeperagakan keahlian yang dimiliki. Karena seorang enginers, diambillah beberapa kertas. Dengan tektik tertentu sebuah alat peraga yang bisa dijadikan permainan sekaligus pembelajaran terutama pada materi usaha dan gerak. Saya lihat wajah anak-anak puas.
Sebaliknya, siswapun memeragakan pembelajaran bahasa Inggris melalui drama atau teather. Saya melihat beliau senyam-senyum mendengarkan logat bahasa Inggris ke jawa-jawaan. Karena setiap hari terbiasa makan dan minum di angkringan (warung hik), memainkan lidah untuk mengucapkan kata-kata menjadi terdengar seperti mengingau. Suara diserak basahkan, yang tejadi bawah betul.
Wendy A. Scott dan Lisbeth H. mengatakan bahwa dialog dan memainkan perandalam sebuah lakon adalah kegiatan oral yang berguna. Karena
1. Siswa berbicara sebagai orang pertama dan kedua. Teks yang sering sebagai orang ketiga.
2. Siswa belajar untuk bertanya serta menjawab.
3. Mereka belajar untuk menggunakan bit yang pendek dan untuk meresponding dengan tepat.
4. Siswa tidak hanya menggunakan kata-kata, tetapi juga semua bagian berbicara dari bahasa, nada suara, penekanan dan ekspresi wajah.
5. Siswa dapat menggunakan drama untuk mendorong percakapan alami di dalam kelas, membuat dialog tentang hal-hal kecil yang telah terjadi dan mendorong siswa pada saat itu.
Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa internasional. Hampir semua orang menggunakannya, baik untuk keperluan keilmuan ataupun untuk dialog keseharian. Kemampuan bicara dapat juga diukur dalam kemampuan untuk melakukan percakapan dalam bahasa.
Dalam pembelajaran ketrampilan berbicara, siswa sering menemukan beberapa masalah. Yaitu, karena terbiasa menggunakan bahasa Indonesia menyebabkan mereka sulit untuk menggunakan bahasa asing. Alasan lainnya, adalah karena kurangnya motivasi untuk mempraktekkan bahasa kedua dalam percakapan sehari-hari. Rasa malu dan takut menjadi alas an utama dalam mempraktekkan bahasa Inggris.
Memainkan peran dalam bermain drama, seperti di atas, sangat penting dalam pembelajaran berbicara. Karena member kesempatan bagi siswa untuk berlatih berkomunikasi dalam konteks sosial. Selain itu, sangat memungkinkan siswa untuk kreatif dan menempatkan diri di tempat orang lain.
Drama dalam seni pertujukan tidak hanya sebagai salah satu elemen sosial masyarakat yang muncul sebagai kreativitas acting dalam masyarakat. Drama juga menawarkan tentang peningkatan pendidikan, moral, budaya dan juga rasa cinta tanah air, sebagaimana yang dimainkan siswa yang mengambil setting cerita rakyat jawa.