Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga

Sudahlah, Jangan Rasis dan Anarkis Lagi, Kawan!

9 Juli 2011   05:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:49 919 2

Malam itu, perwakilan dari The Jakmania Jakarta, Viking Bandung, Aremania Malang, Bonek Mania Surabaya, Ultras Gresik, Panser Biru Semarang, Dan yang lainnya bergabung dan menandatangani plakat perdamaian yang dipimpin oleh Pendiri Pasoepati Mayor Haristanto dan Presiden Pasoepati Bimo Putranto. Foto bersama menjadi bukti bahwa perseteruan yang selama ini mewarnai tontonan sepakbola Liga Indonesia sudah seyogyanya diakhiri bertepatan lahirnya birokrasi baru di tubuh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

Bagaimanapun suporter sepakbola adalah asset berharga bagi persepakbolaan nasional. Suporter tidak hanya mampu menyuarakan dukungannya kepada klub kesayangannya kala bertanding, namun juga mampu menyuarakan aspirasi demi terciptanya persepakbolaan Indonesia yang berprestasi dan profesional. Suporter yang mungkin selama ini berseteru, tak seharusnya melanjutkan budaya rasis dan anarkisnya dalam menyambut kompetisi mendatang. Ini adalah cita-cita luhur suporter Indonesia yang menjunjung tinggi peradaban sepakbola dunia.

Live Report

Siang ini, Stadion Gelora Manahan Solo kembali kebanjiran tamu dari kelompok-kelompok suporter dari berbagai daerah di Indonesia. Menurut laporan, perwakilan dari Persidafon Dafon Soro, Pro Duta Jogjakarta, Persela Lamongan, Arema Indonesia, Simolodro Magelang, Persiba Bantul, Snex Semarang, Persikad Depok, PSS dan suporter lainnya hadir siang ini. Sambil menunggu jalannya kongres yang saat ini memasuki putaran kedua dimana Djohar Arifin dan Agusman Effendi bersaing ketat, para suporter menyampaikan aspirasinya untuk perdamaian seluruh elemen suporter Indonesia.

Semoga, Solo yang merupakan kota bersejarah dalam sepakbola nasional kembali mencatatkan sejarahnya dengan menyatukan suporter lokal menjadi suporter nasional dengan asas perdamaian dan profesional. Tidak ada lagi rasisme baik bertajuk lagu, yel, maupun bentuk lainnya dan tidak ada lagi anarkisme dalam nama dan bentuk apapun. Tidak ada lagi kebencian, tidak ada lagi tawuran. Yang ada adalah kenyamanan menonton laga Liga Indonesia, yang ada adalah sambutan hangat suporter tim tamu.

Hari ini bertepatan KLB PSSI tertanggal 9 Juli 2011, Mari kita suarakan “DARI SOLO, KITA BERDAMAI”

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun