Produksi Anoa memang penting dan harus dikembangkan menjadi tank terbaik buatan Indonesia tapi untuk perang yang sesungguhnya Tank Leopard sangatlah penting. Bandingkan dengan tank Malaysia yang lebih unggul daripada tank yang dimiliki Indonesia. Hal inilah yang membuat kita perlu tank Leopard agar bisa menyaingi Malaysia khususnya menjaga perbatasan Indonesia.
Alasan yang dikatakan Jokowi mengenai Tank Leopard yang terlalu berat dibantah oleh Managing Director Rheinmetall Landsysteme, Harald Westerman. Dengan teknologi, beban 62 ton akan dibagi dalam banyak titik, sehingga beban per 1 cm persegi hanya 0,69 Kg. Sumber : http://news.detik.com/read/2014/06/25/091005/2618477/10/leopard-merusak-jalan-direktur-rheinmetall-oh-tidak
Kita memang memiliki sumber daya yang banyak khususnya dalam pembuatan senjata serta armada perang namun selama masih dalam pengembangan dan kita butuh alutista yang berkualitas tentunya kita membutuhkan Leopard untuk dijadikan alat perang jika terjadi sesuatu. Tank-tank Indonesia terdahulu hanya unggul kecepatan namun secara head to head kalah dengan tank yang dimiliki Malaysia.
Hal ini menjadi kritikan bagi Jokowi sendiri. Mungkin Jokowi khawatir kalau tank Leopard kalau dibawa berjalan-jalan khususnya di Jakarta membuat aspal Jakarta cepat rusak. Ini sudah tidak menjadi rahasia umum lagi dimana banyak jalan-jalan Jakarta yang tidak tahan lama dan Jokowi sebagai Gubernur tidak bisa memberikan pengawasan secara ketat kepada dinas terkait. Tank Leopard digunakan untuk perang dan mengatasi serangan karena kalau perang sudah barang tentu jalan rusak dan tidak perlu lagi memikirkan lagi jalan rusak atau tidak. Tank Leopard bukan Lamborgini yang digunakan untuk berjalan-jalan khusus kepentingan polisi patroli. Kalau tank ? Coba anda pikirkan sendiri deh...