“History repeats itself”, kata mutiara yang selalu menjadi salah satu untaian kata favorit yang digunakan para sejarawan dan agamawan, karena untuk memperbaiki masa depan, kita perlu bercermin dari masa silam atau sejarah itu sendiri. Masa depan tidak akan mungkin ada tanpa masa lalu, ada akhir karena ada awal. Manusia tumbuh dengan kecerdasan yang luar biasa hingga mampu terus melakukan revolusi dalam kehidupan mereka, baik itu di bidang keduniawian maupun spiritual mereka. Dari itulah semua berawal. Kontak sosial yang semakin berkembang telah mencari jalan masing-masing untuk membentuk sebuah kelompok sehingga tidak bisa dihindari lagi bahwa persaingan akan timbul karenanya, dan semua itu sebab dari natur manusia yang cenderung kepada ‘Pengkultusan’ yang berwadah ‘Agama’.