Siapa pahlawan kemenangan Jerman saat tampil ciamik di partai final itu? Jawabannya hampir semua mengarah ke Mario Gotze. Ya, berkat gol semata wayang pemain Bayern Muenchen itu, Jerman mengakhiri penantian selama 24 tahun.
Sosok lain yang kerap menjadi bahan perbincangan tentang siapa sosok dibalik sukses Jerman merengkuh juara di daratan Amerika adalah Joachim Loew. Pelatih yang pernah menjadi asisten Jurgen Klinsmann pada Piala Dunia 2002 di Korea Selatan-Jepang ini, mampu meracik strategi jitu.
Berkat racikannya itu, Jerman bukan hanya mampu menjadi yang terbaik di jakat ini, tetapi juga mampu menyuguhkan permainan cantik ala Amerika Latin. Jerman yang banyak menempatkan pemain Bayern Muenchen itu, menyuguhkan permainan cantik dengan umpan pendek dari kaki ke kaki.
Namun, jangan lupa dengan peran pelatih Bayern Muencehan Pep Guardiola. Diakui atau tidak, permainan Jerman banyak terinspirasi permainan Bayern Muenchen. Maklum, pemain Muenchen cukup dominan dalam skuat Joachim Loe itu.
Para pemain Muenchen cukup berperan setral, baik dalam penyerangan maupun bertahan. Di lini belakang Muenchen menyumbangkan dua pemain andalnya, yaitu Boateng, Philip Lahm dan penjaga gawang terbaik Manuel Neuer.
Peran pemain Muenchen di lini tengah juga cukup dominan. Di sana bertengger nama besar macam Bastian Schweinsteiger dan Toni Kroos. Sedangkan, di lini depan terdapat Muller dan Gotze.
Lalu, kalau kita melihat aksi Spanyol pada Piala Dunia Afrika Selatan 2010 dengan tiki taka-nya. Tim arahan Del Bosque itu ciamik sepanjang putaran final Piala Dunia, kecuali saat dikalahkan Swis pada pertandingan pembuka.
Skuat Spanyol yang di final mengalahkan Belanda didominasi pemain Barcelona, yang kala itu dilatih Pep Guardiola. Pemain Barca yang terlibat dalam proyek besar Del Bosque adalah David Villa, Iniesta, Xavi Hernandez, Pedro, Bosquets, Puyol, dan Pique.
Jadi, jangan lupakan peran pelatih berkepala plontos dalam membantu dua negara meraih juara dunia.*
