Bencana alam terus menjadi ancaman serius bagi kota-kota di seluruh dunia, khususnya di kawasan dengan populasi yang padat dan infrastruktur yang kompleks. Dalam konteks ini, perencanaan krisis menjadi pilar utama dalam membangun resiliensi kota terhadap berbagai risiko bencana. Penelitian oleh Cutter et al. (2008) menunjukkan bahwa resiliensi kota dapat dicapai melalui kombinasi pengurangan risiko bencana, adaptasi struktural, dan pemberdayaan masyarakat lokal. Pengetahuan ini menjadi dasar bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan strategi yang efektif dan berkelanjutan dalam menangani ancaman tersebut.
KEMBALI KE ARTIKEL