Sebenarnya ICOMOS tidak menggunakan kata "World Heritage Day", melainkan  "International Day on Monuments and Sites". Meski demikian, istilah WHD lebih populer dipakai warga dunia. Mungkin ini disebabkan oleh terbatasnya pengertian pusaka pada monumen dan situs. Pusaka tak hanya monumen (bangunan bersejarah), namun juga alam (lanskap), budaya, dan gabungan ketiganya (saujana). Perdebatan terkait hal tersebut pernah dibahas ICOMOS di sini.
Apa yang dapat dilakukan untuk memeringati Hari Pusaka Dunia? ICOMOS yang menaruh perhatian pada monumen ini, menganjurkan agenda berikut:
- Mengadakan kunjungan/jelajah pusaka dan praktik restorasi bangunan pusaka
- Mempublikasikan artikel baik di media cetak maupun media elektronik
- Memasang spanduk di tempat-tempat strategis untuk menarik perhatian publik
- Mengundang ahli lokal dan dunia serta para pemerhati untuk konferensi dan berbagi pengalaman
- Menyelenggarakan diskusi di pusat budaya dan ruang publik lainnya
- Menyelenggarakan pameran (foto, lukisan, dll)
- Menerbitkan buku, kartu pos khusus, perangko, poster
- Menganugerahkan penghargaan kepada organisasi atau individu yang berkontribusi pada pelestarian, kampanye budaya serta karya penerbitan terbaik
- Meresmikan monument yang baru direstorasi
- Mengadakan aktivitas khusus untuk peningkatan kepedulian bagi anak sekolah dan generasi muda
- Melakukan kampanye kerjasama antar organisasi, mengidentifikasi area kerjasama, pertukaran ahli, pertemuan dan seminar, atau menyunting karya penerbitan bersama.