rembulanpun lindap mencumbu sepi disebalik kabut embun merinai
hanya desau angin yang menyapu pucuk dedaunan kala kusibak kitab kenangan tentangmu
telah kusiapkan telaga penampungan air mata disetiap lembar cerita lama itu
lihatlah di butir bening yang terjatuh itu tersurat bait bait rindu akan cumbu
kini semua hanya mampu kutelagakan setelah ruang tercekat sangka tak bertema
namun kembali seloka langit menitah angin menyampai pesan ketelingaku
jika waktu tak akan mampu dibalik berpulang pada pangkal cerita usang
biarlah bait sajak itu kulesapkan di telaga air mata saat aku mengenangmu
adrian kelana
Jakarta 24042011