Mohon tunggu...
KOMENTAR
Nature Artikel Utama

Harimau Sumatera di Ambang Kepunahan...

30 Juli 2011   00:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:15 4826 20

Harimau Sumatera, seperti hal nya namanya, bermukim di Pulau Sumatera. Kini habitat mereka kian terkikis. Sekitar 130.000 Km2 tersisa sebagai wilayah dari hutan Sumatera,  yang merupakan rumah bagi harimau – harimau langka ini. Populasi harimau liar yang kini tinggal sekitar 400 ekor tersebut, lebih dari setengahnya berada di wilayah kerinci seblat – bukit barisan selatan, yang membentang dari Tesso nilo di Riau ke Bukit Tiga Puluh.

Ancaman kepunahan harimau Sumatera dikarenakan :

*Large scale habitat loss, dimana seperti yang telah saya singgung diatas habitatnya kian terkikis, setiap tahunnya, kian berkurang. Menurut keterangan dari WWF, pejabat kehutanan Indonesia mengakui bahwa di pulau tersebut, penebangan kayu liar dan konversi di luar kendali.

Saat ini tinggal sekitar 130,000 km2 yang menjadi wilayah Harimau – harimau langka ini, dengan hanya sekitar 42.000 Km2 yang dilindungi dengan menjadikannya sebagai beberapa bentuk area konservasi. Dan makin memprihatinkan, ketika bahkan wilayah yang dilindungipun menghadapi masalah serius, yaitu ; Wilayah konservasi terisolasi satu sama lain, oleh hadirnya penebangan dan konversi diantara wilayah – wilayah protected ini, sehingga antara wilayah protected satu dengan yang lain, terdapat “dinding pemisah” berupa aktivitas penebangan dan konversi, sebagai hasilnya tidak ada aliran pertukaran ( Interchange) antara populasi harimau yang dipisahkan. Jadi jikalau terlihat harimau muncul di wilayah penebangan …bukan salah mereka, wilayah itu dahulu merupakan bagian dari rumah mereka.

*Coming into conflict with people – Dimana deforestasi, kerusakan dan berkurangnya habitat harimau – harimau langka ini, mengakibatkan juga berkurangnya pangan mereka, akibatnya ada dari harimau – harimau tersebut yang memasuki area pemukiman penduduk tuk mencari makanan (in search of food), dimana tidak jarang lalu terlibat konflik dengan orang – orang. Konflik manusia – harimau menjadi masalah yang serius di Sumatera, dibandingkan dengan wilayah – wilayah lain di Dunia. Ternak – ternak penduduk tidak jarang disantap oleh harimau langka ini, kadang juga ada penduduk yang terluka atau terbunuh, namun harimau yang dibunuh jumlahnya justru banyak. Sebenarnya bukan salah harimau – harimau langka ini, jika harus mendekat ke pemukiman penduduk, masalahnya adalah habitat mereka terus berkurang karena deforestasi, dan berakibat juga pada pangan mereka yang makin berkurang.

Harimau - harimau tersebut, karena habitatnya banyak yang dirusak, maka terpaksa terdesak, mendekat ke lokasi penduduk ataupun perkebunan...Bukan maksud mereka tuk keluyuran sampai ke tempat - tempat tersebut...Namun apa daya rumah mereka (habitat mereka) mengalami kerusakan yang semakin parah. Yang sangat memprihatinkan, dari sinilah kemudian juga muncul konflik dengan manusia, Harimau - harimau yang sejatinya adalah korban, mengingat kehadiran mereka yang tak jarang mendekat ke pemukiman penduduk ataupun perkebunan karena semakin rusaknya habitat mereka, yang mana kerusakan - kerusakan habitat mereka ini, merupakan ulah dari perusahaan besar semacam APP (Asia Pulp and Paper) , Sinar Mas Group..lalu karena dengan terpaksa harimau - harimau langka ini terkadang mendekat ke pemukiman penduduk atau perkebunan, maka tidak jarang hewan - hewan langka ini menjadi korban pembunuhan...Padahal bukan salah mereka, jika mereka terpaksa mendekat ke area pemukiman atau perkebunan....hutan - hutan alami yang menjadi tempat tinggal mereka, kian mengalami kerusakan parah, dirusak oleh oknum - oknum yang tak bertanggung jawab, perusahaan - perusahaan besar. Tanah air Harimau - harimau ini dijajah, sehingga kadang terpaksa ada dari mereka yang "mengungsi" dan tidak jarang akhirnya harimau - harimau ini menjadi korban.

*Hunted for skins and bones –

Berikut kutipan dari undang - undang perlindungan hewan langka, UU No. 5 Tahun 1990 Pasal 21 ayat 2

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun