Mohon tunggu...
KOMENTAR
Worklife Pilihan

Pantai Lakey,Permatanya Kabupaten Dompu,NTB

28 Januari 2015   03:52 Diperbarui: 4 Oktober 2020   19:37 1606 0

Selama bertugas 3 tahun di kantor Cabang Sumbawa, terbesit keinginan mengunjungi pantai ini. Terkenal di para peselancar manca negara karena ombak kidalnya. Hanya berjarak 6 jam ke obyek wisata yang dinamakan permatanya Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat

Pertama kali membaca artikel mengenai Pantai Lakey (Lakey Beach) pada tahun 2003. Sudah lama memang. Saat itu saya masih kuliah saya sembari bekerja paruh waktu sebagai marketing di sebuah booklet pariwisata di Denpasar. Majalah surfing berbahasa inggris yang disediakan bagi para surfer di wilayah Pantai Kuta Bali mengulasnya. 

Ajakan agar para surfer mania menjajal pantai lain di Indonesia yang menjadi spot menarik untuk surfing.Maksudnya mumpung ke Bali, cobain dong yang lain . Pantai Lakey di Dompu NTB dekat dengan Bali, bisa dijangkau lewat darat maupun udara.

Setelah tamat dan bekerja di bidang yang tak lagi berkaitan dengan majalah dan pariwisata, nama pantai ini masih saja dibahas di media komunitas anak pantai..Bila sesekali bepergian dan bertemu para bule yang asyik surfing, bila ditanyakan setelah Bali mau surfing ke mana, beberapa menjawab ingin ke Lakey Beach.

Akhirnya pucuk dicinta ulam pun tiba..Niat saya tergenapi pada libur lebaran. Menggunakan sepeda motor mengunjungi Pantai Lakey. Sekalian menikmati perjalanan darat dari Sumbawa Besar ke Dompu. Bisa melewati tempat –tempat yang selama ini cuma lihat di peta.  

Kabupaten Dompu terletak di antara Kota Sumbawa Besar dan Kota Bima. Beberapa kali ke Kota Bima berkenaan dengan perjalanan dinas mengunjungi kantor perwakilan kami di sana . Bila menggunakan bis , saya tidak mengetahui dengan jelas nama desa/wilayah yang dilewati selama perjalanan dan obyek apa saja yang menarik selama perjalanan. 

Mungkin juga bila angkutan transportasi itu biasanya langsung tertidur..he…he..Yang ngga enaknya, naik bis kadang di serang rasa mual akibat mabuk darat. Tapi itu tergantung kondisi tubuh masing – masing orang. 

Keputusan memakai roda dua lantaran ingin tahu juga sih berapa banyak bahan bakar yang dibutuhkan. Berapa jam perjalanan, obyek menarik sepanjang perjalanan dan berbagai cerita lain yang nantinya bisa saya tulis sebagai kenangan dokumentasi. Misalkan bila saya tak tugas lagi di Pulau Sumbawa. 

Dari Sumbawa Besar ke Pusat Kota Dompu

Tepat pukul 09.00 Wita, dengan rangsel di pundak, saya berangkat dari rumah. Mampir dulu isi premium di SPBU Pom Atas. Di Sumbawa Besar hanya ada 3 SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum). Dua SPBU berada di jalur jalan propinsi lintas Sumbawa – Dompu – Bima yaitu SPBU Pom Atas dan SPBU Sering. 

Masyarakat di Kota Sumbawa Besar menyebutnya SPBU Pom Atas karena letaknya di atas di sebuah bukit yang biasanya dilewati bila kendaraan hendak ke arah timur Sumbawa. Sedangkan yang satunya dinamakan SPBU Sering berkenaan dengan lokasi SPBU tersebut yang berada di Desa Sering yang juga di lewati kendaraan bila menuju ke arah barat Kota Sumbawa.

Perjalanan menuju Pantai Lakey , berarti mengambil arah ke timur Pulau Sumbawa. Pulau Sumbawa adalah pulau terbesar di NTB dimana terdapat empat kabupaten di dalamnya. Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Sumbawa yang juga biasanya disebut Sumbawa Besar, Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima dengan kotamadyanya Kota Bima. 

Bila hendak menuju Dompu, kecamatan pertama yang dilewati adalah Kecamatan Lape. Berjarak 28 km dari Sumbawa Besar. Jalan beraspal mulus dengan kendaraan yang tidak padat. Di sisi kiri jalan terhampar hijaunya areal persawahan milik warga. Hampir 60% masyarakat Sumbawa memang memiliki usaha lain sebagai petani.

Setelah Lape, kecamatan adalah Plampang (59 km dari Sumbawa) dan Kecamatan Empang (96 km). Dari Empang, kita akan melewati Desa Labuhan Jambu dengan latar Pulau Rakit. Ini adalah sebuah kampung nelayan dengan pemandangan perahu – perahu nelayan di laut dekat pantai. Sungguh indah…

Perbatasan Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Dompu ditandai oleh sebuah bangunan kecil di sisi kiri dan kanan jalan. Berwarna kuning orange .Di sini tersedia pula tempat peristirahatan berupa beberapa beruga (bale) yang biasanya dipake untuk duduk sambil memesan minuman atau menyantap makanan sebelum melanjutkan perjalanan. 

Ada juga musholla. Jadi para pelintas dapat melepaskan penat sebentar sekalian melakukan ibadah sholat. Ada sebuah warung makan sederhana di sini, namun tidak banyak pilihan menu. 

Hanya nasi campur, mie rebus pake telor, minuman hangat/dingin dan bakso. Di dinding warung makan itu, yang separohnya tembok dan separuhnya papan, tertulis catatan kecil para peserta touring motor /mobil yang pernah singgah di situ. 

Sepertinya pemilik warung sengaja menyediakan ruang berupa dinding tembok warung agar para pelintas dapat mengabadikan kenangan…he…he. Jalur darat ini memang satu – satunya jalur touring Jakarta – Bali- Lombok – Bima. Atau yang rute pendek seperti Bali – Lombok – Bima atau Lombok – Bima=Dompu

Melewati bangunan perbatasan di atas artinya sudah memasuki wilayah Kabupaten Dompu. Jalan beraspal mulus dengan kendaraan yang lengang. Menyusuri pinggiran pantai, menuruni dan mendaki bukit, melalui tikungan yang di sisi kirinya tebing dan sisi kanannya jurang dengan pemandangan laut yang sungguh indahnya..

Tidak salah memang bila ada teman – teman touring mengambil rute touring sampai ke Dompu atau Bima. Jalan mulus,tidak padat kendaraan ditambah view laut yang indah dari atas bukit. Di bukit – bukit yang saya lewati itu, saya bertemu sekumpulan monyet.

Kecamatan pertama di Kabupaten Dompu adalah Kecamatan Manggelewa berjarak 35 km dari perbatasan dimana disini tersedia SPBU. Saya mampir untuk mengisi bahan bakar. Saat mengisi bbm, saya bertanya kepada karyawan SPBU perlu berapa jam untuk sampai ke Pantai Lakey

“Oh Mas nya mau ke Pantai Lakey? Mas nya ke pusat kota dulu, kurang lebih setengah jam dari sini. Terus dari RSU (Rumah Sakit Umum) Dompu, Mas nya lurus saja ke selatan. Itu jalan ke Pantai Lakey. Ada plangnya kok,” kata karyawan SPBU tersebut.

Saya mengucapkan terima kasih dan melanjutkan perjalanan. 15 menit sebelum memasuki Pusat Kota Dompu, saya bertemu para penjual jagung rebus di sisi kanan jalan. Baru kali ini saya lihat ada jagung yang warnanya putih. Ngga putih – putih banget.

Saya mampir sebentar. Pengen coba kaya gimana rasanya. Jagung rebus yang masih panas itu, dicelup dulu dalam larutan garam baru disajikan ke pembeli.  Ternyata rasanya enak dan bikin kenyang..he..he. Saya beli 6 buah seharga 10 ribu. Cukup murah ya.

Dari Pusat Kota Dompu ke Pantai Lakey

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun