Veddriq Leonardo meraih emas di cabang olahraga panjat tebing nomor speed putra dengan catatan waktu 4,75 detik, sedangkan Rizki Juniansyah meraih emas di cabang olahraga angkat besi kelas 73 kilogram dengan total angkatan 354 kilogram.
Sementara Gregoria Mariska Tunjung meraih medali perunggu di cabang olahraga bulutangkis nomor tunggal putri, dan menjadi satu-satunya atlit bulutangkis yang meraih medali.
Kita patut berbangga dan berterima kasih kepada ketiga atlit tersebut. Veddriq, Rizki dan Gregoria adalah para pejuang bangsa kita yang sesungguhnya, semoga prestasi mereka itu bisa terus berlanjut di ajang-ajang berikutnya.
Capaian kontingen Indonesia di Olimpiade 2024 di Paris ini menunjukkan bahwa Bulutangkis yang selama ini menjadi satu-satunya cabang olahraga yang mampu meraih medali emas sepanjang sejarah keikutsertaan Indonesia di Olimpiade, terbukti sudah tidak bisa lagi diharapkan untuk selalu meraih medali emas.
Keberhasilan kedua atlit panjat tebing dan angkat besi itu semestinya membuka mata pemerintah dan para petinggi olahraga di negeri ini untuk memberikan perhatian yang lebih besar dan serius kepada kedua cabang olahraga tersebut.
Pemerintah perlu membantu induk organisasi kedua cabang olahraga tersebut untuk memperoleh fasilitas yang lebih memadai untuk berlatih dan bertanding di level nasional maupun internasional.
Pembinaan atlit juga harus dilanjutkan. Jangan sampai generasi emas Veddriq dan Rizki terhenti di mereka, akan tetapi harus dilanjutkan dengan pembinaan yang berkelanjutkan bagi bibit-bibit atlit usia dini yang akan melanjutkan prestasi mereka di masa yang akan datang. Semoga.