Benarkah? Apakah pajak masih diperlukan?
Mungkin banyak diantara kita yang belum begitu paham dari mana saja sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai negara kita, mulai dari membangun gedung sekolah, rumah sakit, puskesmas, jalan raya, jembatan, bendungan, irigasi, menggaji TNI-Polri dan ASN, sampai dengan memberikan bantuan sosial kepada masyarakat miskin.
Ada 3 (Tiga) sumber pendapatan negara, yaitu dari pajak, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), dan hibah. Â
Dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun 2024 ini, jumlah pendapatan negara mencapai Rp 2.802,3 Triliun. Dari jumlah itu, pendapatan negara yang berasal dari pajak sebesar Rp 2.309,9 Triliun, sisanya berasal PNBP sebesar Rp 492 Triliun dan hibah sebesar Rp 0,4 Triliun.
Dari angka-angka di atas, bisa kita ketahui kalau pendapatan negara kita ini sebagian besar atau 82,4% berasal dari pajak.
Jadi belanja negara kita sangat bergantung pada pendapatan negara dari pajak.
Semakin besar pajak yang berhasil dikumpulkan oleh pemerintah, maka akan semakin besar pula dana yang tersedia untuk pembangunan, sebaliknya, semakin kecil jumlah pajak yang diterima, maka akan semakin kecil pula dana yang tersedia untuk pembangunan.
Beberapa waktu yang lalu kita sering mendengar ajakan untuk tidak membayar pajak dengan alasan uang pajak sering dikorupsi.
Hal itu tentu tidak bijaksana, bahkan cenderung provokatif dengan modus mencari pembenaran untuk tidak membayar pajak yang merupakan kewajibannya.
Dengan fakta ketergantungan negara kita pada penerimaan pajak, bisa dibayangkan apa jadinya jika semua Wajib Pajak tidak mau membayar pajak?
Jika semua Wajib Pajak tidak membayar pajak, maka Negara kita tidak akan memiliki dana untuk membangun, tidak ada uang untuk membayar gaji TNI-Polri dan ASN, tidak ada uang untuk bantuan sosial bagi masyarakat miskin.
Akibatnya banyak orang yang jatuh miskin dan kelaparan, tidak ada polisi yang menjaga keamanan dari tindak kriminal, kejahatan akan marak dimana-mana, bahkan tanpa TNI, negara kita akan terancam dari agresi militer negara lain yang ingin menjajah, dan seterusnya.
Oleh karenanya, setuju atau tidak setuju, negara kita sangat bergantung pada penerimaan pajak.
Kita semua berkepentingan untuk membantu pemerintah agar bisa membangun dan menjaga keutuhan negara kita dengan uang pajak.
Penerimaan pajak negara kita bergantung pada kesadaran kita semua untuk membayar pajak dengan benar.
Adapun mengenai sebagian uang pajak yang dikorupsi, itu merupakan tanggung jawab KPK dan aparat penegak hukum lainnya untuk menindaknya dengan tegas, bahkan kita bisa ikut melaporkan apabila kita menemukan penyimpangan dalam penggunaan uang negara yang diperoleh dari pajak.
