Bagi Timnas Indonesia, laga ini tentu akan sangat berharga karena Argentina diperkuat oleh pemain-pemain top dunia yang bermain di kompetisi liga-liga utama di Eropa, seperti Lionel Messi (PSG), Angel Di Maria (Juventus), Rodrigo De Paul (Atletico Madrid), Julian Alvarez (Manchester City), Giovanni Simeone (Napoli), dan Alejandro Garnacho (Manchester United).
Jika melihat dari profil prestasi dan ranking FIFA, kedua tim memang bukan lawan yang seimbang. Argentina telah tiga kali meraih titel juara dunia, sementara Indonesia belum pernah sekalipun lolos ke putaran final Piala Dunia. Di ranking FIFA, Argentina saat ini berada di posisi nomor 1 dunia, sementara Indonesia masih berada di posisi 149.
Meskipun di atas kertas, kualitas tim maupun individu Timnas Indonesia masih jauh berada di bawah Argentina, namun dalam sepakbola apapun bisa terjadi.
Sepakbola adalah permainan sebelas melawan sebelas pemain di lapangan. Setiap tim dan pemain akan beradu strategi dan fisik, mengejar, menggiring, mengumpan dan menendang bola dengan tujuan akhir menjebol gawang lawan. Tidak jarang terjadi adu fisik, saling dorong, saling sikut, dan tekel.
Apapun bisa terjadi di lapangan. Tim yang lebih diunggulkan tidak selalu memenangkan pertandingan, bahkan sering terjadi kejutan yang tidak disangka-sangka.
Tentu masih segar dalam ingatan kita, ketika Argentina secara tak terduga ditaklukkan oleh Arab Saudi dalam laga awal penyisihan grup di Piala Dunia tahun lalu dengan skor akhir 2-1 untuk kemenangan Arab Saudi.
Empat tahun sebelumnya, di penyisihan grup Piala Dunia 2018, Timnas Jerman yang ketika itu berstatus Juara Dunia juga secara tak terduga ditaklukkan oleh Timnas Korea Selatan dengan skor akhir 2-0 untuk kemenangan Korea Selatan.
Timnas Indonesia memang bukan Arab Saudi atau Korea Selatan, namun setidaknya saat ini Timnas Indonesia dilatih oleh Shin Tae-Yong yang ketika itu menjadi otak di balik kemenangan Timnas Korea Selatan atas Jerman.
Dalam pertandingan nanti, Timnas Indonesia juga akan diperkuat oleh Jordi Amat yang berpengalaman bermain di Liga Primer Inggris dan Liga Spanyol, bahkan ketika masih bermain di Liga Spanyol bersama Espanyol dan Rayo Vallecano, Jordi Amat pernah beberapa kali berduel dan melakukan tekel terhadap Lionel Messi.
Selain Jordi Amat, Timnas Indonesia juga akan diperkuat oleh tiga pemain blasteran yang saat ini masih bermain di Eropa, yaitu Elkan Baggott (Ipswich Town, Inggris), Sandy Walsh (Mechelen, Belgia), dan Shayne Pattynama (Viking, Norwegia).
Jika semua pemain andalan Timnas Indonesia dalam kondisi vit, kemungkinan Shin Tae-Yong akan menurunkan formasi 3-4-3.
Jordi Amat, Elkan Baggott dan Rizky Ridho akan mengawal lini belakang di depan penjaga gawang Syahrul Trisna.
Shandy Walsh dan Shayne Pattynama akan menjadi bek sayap kanan dan kiri, sementara Marc Klok dan Rachmat Irianto akan menjadi playmaker dan penyeimbang di lini tengah.
Dendy Sulistyawan, Stefano Lilipaly dan Yance Sayuri akan ditugaskan untuk mengobrak-abrik lini pertahanan Argentina.
Selain itu, Shin Tae-Yong masih memiliki stock pemain-pemain dengan kualitas yang setara, seperti Asnawi Mangkualam, Yakob Sayuri, Marcelino Ferdinan, Saddil Ramdani, Witan Sulaiman, Pratama Arhan, dan Ricky Kambuaya.
Kemungkinan Shin Tae-Yong akan menerapkan strategi pressing ketat sepanjang pertandingan dan tidak memberi kesempatan kepada pemain-pemain asuhan Lionel Scaloni itu untuk mengembangkan permainan, lalu melakukan serangan balik cepat ketika ada kesempatan.
Lalu siapa yang akan ditugaskan oleh Shin Tae-Yong untuk menjaga Messi?
Siapa yang akan ditugaskan untuk menjaga pergerakan Messi di lapangan akan tergantung pada formasi atau penempatan posisi Messi di lapangan nantinya.
Jika Messi ditempatkan sebagai targetman atau second stricker, maka sudah pasti Jordi Amat yang sudah berpengalaman mengawal Messi di Liga Spanyol akan mengemban tugas itu.
Jika Messi ditempatkan di posisi sayap, maka yang akan ditugaskan untuk mengawal adalah Asnawi Mangkualam, Shandy Walsh atau Shayne Pattynama.
Jika Messi ditempatkan di posisi gelandang serang atau playmaker, maka Rachmat Irianto atau Marc Klok yang akan ditugaskan untuk menghentikannya.
Untuk melakukan serangan balik cepat, Indonesia memiliki pemain-pemain yang memiliki kecepatan di atas rata-rata yang bisa dioptimalkan.
Sprinter-sprinter seperti si kembar Yakob dan Yance Sayuri, Witan Sulaiman, dan Asnawi Mangkualam bisa diandalkan untuk beradu lari sambil mendribel bola ke daerah pertahanan Argentina.
Jika para pemain Timnas Indonesia tampil percaya diri dan pantang menyerah, Indonesia berpeluang untuk menghadirkan kejutan dengan mengalahkan juara dunia Argentina dengan skor tipis 3-2 atau 2-1.