Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Negeri Sang Pengarang

21 Januari 2014   10:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:37 60 1
Alkisah disebuah negeri yang awalnya tersohor kemakmurannya di Jambrut Katulistiwa bertahtahlah seorang raja yang hobby nya mengarang. Pada awal dia bertahta dikarangnya sebuah lagu dan didendangkannya dihadapan para hulubalang dan pungawa-pungawa kerajaaan. Tepuk riuh dan pujian bergema seantero alun-alun kerajaaan. Entah enak atau tidak enak didengar, Para hulubalang dan punggawa kerajaan terpaksa memuji daripada mengambil resiko dilempar dari Istana dan menjadi rakyat jelata.

Mimpi buruk menjadi rakyat jelata menghantui para hulubalang dan pungawa kerajaan karena menjadi rakyat jelata bukan saja harus hidup prihatin dan bekerja keras karena upeti yang mereka harus setorkan kelumbung padi kerajaan sangatlah besar dan hampir setiap tahun harga kayu bakar dan rumput untuk makanan kuda mereka mengalami kenaikan dengan alasan untuk kepentingan bersama dan pembangunan kerajaan.

Pada awal sang raja bertahta dia pernah berjanji bahwa dalam masa 100 hari akan memberantas hama tikus yang mengerogoti lumbung padi Rakyat Jelata.

Waktu terus berjalan, sang Raja yang mungkin dulunya bercita-cita menjadi penyair namun tidak kesampaian terus mencari ide untuk membuat karangan-karangan dan cerita-cerita baru, dalam setiap karangan Sang Raja selalu pandai memainkan kata untuk bisa tenangkan hati para rakyat Jelata.

Karangan demi karangan dipublikasikan, namun rakyat jelata tetap saja menderita, Janji 100 hari sang Raja pun ditepati dengan sebuah karangan bukan dengan tindakan nyata membasmi tikus-tikus yang mengerogoti lumbung padi rakyat, sampai sang Raja tidak sadar bahwa dilingkungan kerajaan ternyata para hulubalang dan para pungawa kerajaan  banyak diantara mereka adalah siluman tikus dan ular berbisa.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun