Sambil memecah keheningan di teras rumahmu
Bukankah kamu pun masih ingat, Ananira
Saat rindu tak pernah mau hadir
Karena ia begitu malu pada kita
Apa kabarmu di surga, Ananira?
Semogabaik-baik saja,
Bukankah Tuhan tiada pernah memiliki kemustahilan?
Bagaimana keadaan surga saat ini, Ananira?
Adakah hangat sebagaimana pelukanku disana?
Semoga ya,
Bukankah Tuhan menyampaikan pelukanku padamu, Ananira?
Ananira,
Bukankah darahku tetap mengalir di nadimu?
Sebab degupmu pun masih setia di jantungku
Ananira,
Bukankah aku tetap menjadi melodi dalam tiap senandungmu?
Sebab kau pun tetap menjadi tokoh utama dalam ceritaku
Ananira,
Kutahu pergimu sekadar alasan untuk dapat merinduku
Sama sekali bukan untuk meninggalkanku
Bukan benar begitu?