Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Artikel Utama

Puisi: Kamu atau Aku yang akan Hilang

5 Februari 2024   09:52 Diperbarui: 9 Februari 2024   20:17 230 28
Purnama memerah, sedang kau bersandar

tepat di bawah pohon yang rantingnya

hampir tak ada semua.

Kefanaan merayap sepanjang malam,

berpegangan pada sisa-sisa ranting

yang hampir patah. Hidup dalam bayang-bayang

sejarah gelap, kau tampak kelelahan.



Perlahan-lahan kabar tentang mereka

yang hilang muncul, mengalir begitu saja.

Kemesraan yang ditutup-tutupi, dan

kemudian dipaksa untuk dilupakan

dengan kutukan penuh misteri.



Menunggu ingatan-ingatan yang sejak lama hilang

sampai kecut serupa kusut wajahku.

Di tanah itu, kau sedikit geli.

Cahayanya memudar, memahat bahasa-bahasa

sejarah tentang mereka yang dihilangkan.



Sebentar lagi datang gelap, bayang-bayang

menjangkau keheningan. Mungkin selanjutnya

adalah mereka, kamu atau aku yang akan hilang.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun