Namun, belakangan ini banyak kasus yang terjadi pada anak muda di Indonesia, seperti tawuran, membawa senjata tajam ke sekolah, melakukan konvoi ketika kelulusan sekolah, dan kasus bullying. Kasus sepeti ini bisa terjadi karena kurangnya perhatian orang terdekat bagi mereka, sehingga anak anak tersebut mencari perhatian dengan melakukan hal hal seperti itu.
Guru BK dituntut untuk membantu siswa membuat keputusan dan menyelesaikan masalah dengan dasar rasa cinta supaya siswa juga merasa nyaman ketika berkonsultasi. Ketika guru BK memberi saran, saran harus berupa pilihan opsional bukan perintah. Dikarenakan yang harus membuat keputusan adalah siswa sendiri bukan guru BK tersebut. Pada lingkungan sekolah kehadiran guru BK sangat diperlukan untuk membantu siswa.
Akan tetapi pada tahun 2024 Indonesia dihadapi dengan kurangnya tenaga pendidik diberbagai sektor, mulai dari tenaga pendidik sekolah dasar, tenaga pendidik sekolah luar biasa, tenaga pendidik bimbingan dan konseling, dan tenaga pendidik penjasorkes. Hal ini tak lepas dari minat orang Indonesia yang telah berkurang pada profesi guru. Mereka mengutarakan bahwa penghasilan profesi guru tidak sebanding dengan apa yang sudah mereka kerjakan.
Pada abad 21 ini setiap manusia diminta untuk menguasai beberapa skill seperti bagaimana berpikir dalam menghadapi suatu masalah, dan bagaimana cara mereka bekerja. Guru BK sendiri diwajibkan memiliki beberapa keterampilan diantaranya: