Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Pangkalpinang 2024, isu mengenai kotak kosong telah menjadi perbincangan yang hangat. Sebagian pihak menuduh bahwa kajian akademis terkait dampak sosial-ekonomi dari pilihan kotak kosong adalah sebuah penggiringan opini yang telah
"dikongkalikong" demi mengarahkan publik untuk memilih pasangan calon tunggal. Tuduhan semacam ini menodai nilai-nilai intelektual yang mendasari kajian tersebut dan mengabaikan pentingnya ruang bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi yang objektif dan kritis.
KEMBALI KE ARTIKEL