Saya cukup gemar menonton ludruk. Inilah hiburan komedi bagi masyarakat Jawa Timur. Berbeda dengan ketoprak yang menceritakan kehidupan istana, ludruk bercerita tentang problema yang dialami oleh rakyat jelata. Terlebih, selama ini saya menonton ludruk dengan Bahasa Jawa dialek Arek Suroboyoan. Sebuah dialek bahasa Jawa yang sangat unik dan membuat saya senang mendengarnya.