Apa yang terlintas di benak Anda ketika mendengar kata Bangka Belitung? Mungkin banyak dari Anda akan menyebut Laskar Pelangi, Pantai Tanjung Tinggi dengan batuan besarnya, atau Batu Satam yang cukup tersohor itu. Yang lain barangkali akan mengaitkan provinsi yang lepas dari Sumatera Selatan sejak 2001 ini dengan beberapa tokoh, mulai DN Aidit, Yusril Ihza Mahendra, Andrea Hirata, atau Basuki Tjahaja Purnama. Semua asosiasi tersebut cukup melekat pada Bangka Belitung atau kerap disingkat menjadi Babel itu. Namun rasanya ada satu lagi yang mesti disebut kala kita bicara tentang Bangka Belitung: timah.
Ya, Bangka Belitung adalah ‘lumbung’ timah nasional kita sejak zaman penjajahan Belanda. Logam berwarna hitam legam ini memiliki perang penting dalam dunia industri, di antaranya sebagai bahan pelapis baja, alumunium foil, penyambung logam dengan solder, pelapis kaleng, bahan produksi kaca, sampai dengan komponen industri otomotif.