Alangkah sederhananya ungkapan melayu tua ini. Pemimpin yang mengayomi dan menghargai mereka yang dipimpinnya tentu akan disayang dan dipatuhi oleh pengikut-pengikutnya. Tanpa intrik dan paksaan, tanpa teror dan ancaman, pemimpin yang dicinta akan dibela sepenuh hati.
Sebaliknya, pemimpin yang kejam dan aniaya, siapakah yang menjadi pendukungnya? Jika memiliki kekuatan, tidak ada satupun orang yang secara sukarela tunduk untuk dianiaya dan dihinakan.
Kalaupun mendapatkan dukungan, kiranya seorang pemimpin yang keras dan kejam tidak akan didukung dengan cinta dan sayang dari bawahannya. Tapi dukungan itu muncul karena keterpaksaan, disebabkan oleh rasa takut dan hendak mencari selamat saja.
Semogalah kita dijauhkan dari pemimpin-pemimpin yang zolim, yang menyukai teror dan kekerasan.