Setelah terlepas dari belenggu rezim diktator Husni Mubarak selama hampir 31 tahun (1981-2011), Mesir mengadakan pemilu demokratisnya. Partai Hurriyah wal Adalah (Kebebasan dan Keadilan) partai besutan kekuatan politik Ikhwanul Muslimin (IM) menjadi pemenang pemilu dan menguasai 47% kursi parlemen. Untuk kursi presiden, pada pemilihan putaran kedua yang berlangsung bulan Juni 2012, Ikhwanul Muslimin mengajukan Mohammad Mursi sebagai capres dan dinyatakan menang, mengalahkan mantan perdana menteri Ahmed Shafiq.