"Metode Mission-Based Learning yang kami terapkan memungkinkan anak-anak yang kurang beruntung untuk belajar melalui tindakan nyata, merasakan dampak positif dari setiap tindakan mereka, dan mengembangkan kepedulian terhadap diri sendiri, lingkungan, serta masyarakat," ujar Dede Ramadhan, Ketua Tim PKM-PM Eco-Guardians.
Program ini tidak hanya berfokus pada pengembangan karakter, tetapi juga memperhatikan aspek lingkungan dan ekonomi anak-anak marginal. Melalui metode mission-based learning, anak-anak diajak untuk terlibat dalam proyek-proyek yang mengintegrasikan pengembangan karakter holistik, pengetahuan lingkungan, dan keterampilan pengelolaan sampah. Eco-Guardians menghadirkan lima misi utama yang bertujuan membangun karakter dan kesadaran lingkungan.
Dengan pendekatan interaktif dan menyenangkan, program ini mampu menciptakan perubahan positif yang signifikan. "Setiap misi yang kami jalankan menunjukkan perubahan sikap yang luar biasa pada anak-anak. Mereka yang dulunya sulit diatur kini lebih menerima arahan dan menunjukkan semangat yang tinggi dalam proses belajar," kata Aida, ketua Laskar Belajar.
Semangat dan inovasi mahasiswa Universitas Brawijaya memberikan masa depan yang lebih cerah dan penuh harapan bagi anak-anak di Kedungkandang, membentuk karakter yang kuat. Program inspiratif ini diharapkan menjadi contoh bagi komunitas lain di luar Laskar Belajar yang ingin menciptakan perubahan positif dalam membangun karakter holistik anak-anak.