Empati sering dianggap sebagai kekuatan positif yang memungkinkan kita memahami perasaan orang lain secara mendalam. Namun, dalam fenomena "dark empathy" atau empati gelap, kemampuan ini digunakan untuk tujuan manipulatif. Dark empathy menggabungkan empati dengan sisi gelap dari kepribadian seperti narsisme, psikopati, dan Machiavellianisme, di mana pemahaman emosional seseorang digunakan untuk memengaruhi atau mengendalikan orang lain demi keuntungan pribadi. Individu dengan dark empathy tampak empatik, namun mereka selektif dalam penerapannya, hanya menunjukkan empati ketika hal itu bermanfaat bagi tujuan mereka.
KEMBALI KE ARTIKEL