Toxic masculinity secara literal diartikan sebagai maskulinitas beracun, dimana peran laki-laki dibatasi menurut peran gender yang kolot berdasarkan kontruksi sosial masyarakat patriarki, dimana keagresifan dan kekerasan dianggap sebagai bentuk dominasi. Laki-laki dituntut untuk selalu tangguh serta berani mengambil resiko dan tidak diperbolehkan untuk menunjukkan emosi berlebih atau mereka akan dianggap lemah. Hal seperti ini seringnya sudah mereka terima sejak kecil dalam bentuk ungkapan atau larangan bahwa laki-laki tidak boleh menangis, tidak boleh lemah, dan lain sebagainya.
KEMBALI KE ARTIKEL